Jemberpost.com
Tingkat kewaspadaan masyarakat Jember pada akhir tahun ini perlu ditingkatkan, Menurut Kepala Bakesbangpol Limas Jember Curak Wungkal- Silo retakan sedikit melebar untuk diwaspadai.“Di Curah Wungkal Retakan telah mencapai kurang lebih 70 cm,”ungkap Drs Edy B Silo, MSi saat rapat bersama SKPD dan camat di Aula Pemkab Jember kemarin.
Kewaspadaan retakan yang semakin melebar dan ancaman kepada masyarakat sekitar perlu ditingkatkan. “Karena dibawah bukit itu masik banyak warga, ada sekitar 75 kepala keluarga yang harus ditingkatkan kewaspadaannya,”jelas Edy.
Hal yang sama juga perlu diwaspadai juga bagi masyarakat sekitar Kecamatan Panti, dari hasil pengamatan JICA (Japan Indonesia Cooperation Agency) menurut Edy daerah perkebunan Kali Jompo patut diwaspadai rawan bencana. “Tim JICA mengkawatirkan Perkebunan di Kali Jompo,”ujarnya.
Sehingga kecamatan dan desa lewat Satlak Kecamatan dan Satlak Desa Edy minta untuk meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan waspada 24 jam. “Untuk mengaktifkan kembali posko 24 jam baik di Kecamatan maupun di masing-masing desa,”pintanya.
Lebih lanjut menurut mantan Asisten II, meminta agar hal-hal sekecil apapun yang terjadi agar segera dilaporkan ke posko induk kabupaten yakni Satlak PBP Kabupaten Jember yang di Ketuai oleh Bupati Jember. “Apabila terjadi bencana laporkan segera ke Posko dengan via Telpon ke 0331-337853 atau 08123454958 ke Asisten II,”jelasnya.
Di Kabupaten Jember dijelaskan oleh Mantan Kepala Dinas Infokom Jember ada 17 kecamatan yang perlu mendapat perhatian dan diwaspadai terjadinya bencana alam. “Namun ada 12 kecamatan yang menjadi langganan bencana yang sekarang perlu peningkatan kewaspadaan di musim penghujan ini,”tuturnya.
Agar terbiasa dalam mengantisipasi bencana, diminta oleh Kepala Bakesbangpol Linmas Jember perlu kiranya latihan penanganan bencana di wilayahnya. “Kita buat simulasi di wilayah masing-masing agar nantinya tidak gagap saat terjadi bencana di wilayah kita,”ujar Edy.
Namun jelas Edy dalam mengantisipasi bencana di Kabupaten Jember ketersediaan akan kantong mayat di Dinas Kesehatan masih tersisa 10 kantong. “Diharapkan dengan kondisi demikian dinas terkait untuk melaporkan dan meminta tambahan kepada propensi atau pemerintahan pusat,”pungkasnya.
Wakil Bupati Jember Kusen Andalas minta jangan sampai laporan kejadian bencana di wilayahnya didahului oleh pihak lain.
Lebih lanjut ditegaskan Kusen kesiapan sangat diperlukan sehingga diperlukan kesiapan yang tentunya diawali dengan kesiapan Satlak paling bawah sampai atas. “Untuk itu sangat perlu konsolidasi dengan desa di masing-masing wilayah saudara pimpin,”tuturnya.
Saat memeimpin rapat koordinasinya Kusen minta kepada pimpinan wilayah mengantisipasinya dengan membuat simulasi dengan menggunakan tanda bahaya yang sederhana. “Dengan alat sederhana seperti kentongan atau pengeras suara yang ada di masjid agar dimanfaatkan untuk membertitahukan kepada penduduk setempat,”tegasnya.
Menurut Kusen semakin bagus kegiatan di wilayah dalam rangka mengantisipasi bencana baik itu lewat simulasi atau konsulidasi dengan jajaran dibawahnya tidak semuanya harus berakhir dengan menggunakan biaya APBD. (sal)

Kategori

Blog Archive

Rabu, November 04, 2009
Waspada, Sudah ada Retakan Di Silo
Diposting oleh Team Redaksi
Label: Berita Umum, Ekonomi, Layanan Publik, Selidik Kasus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar