Rabu, Oktober 21, 2009

Perdalam KTSP Guru dan Kepala Sekolah Ikuti Bimtek


Jemberpost.com,
Sebanyak 45 orang yang berasal dari kalangan guru dan kepala sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Pemkab Jember mengikuti diklat bimbingan teknis (bimtek) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA di Hotel Rembangan yang dilaksanakan empat hari, kegiatan diklat tersebut merupakan salah satu program Direktorat Pembinaan SMA Departemen Pendidikan Nasional di tingkat kabupaten/kota. Di Kabupaten Jember sendiri pelaksanaan diklat KTSP 2009 tersebut pelaksanaannya diserahkan kepada SMAN 1 Balung, diikuti oleh 15 SMA Negeri dan SMA swasta. KTSP itu sendiri merupakan wujud dari standart nasional pendidikan (NSP), oleh karena itu kalangan pendidik paling tidak harus memahami NSP secara baik dan benar.
Lima belas SMA yang mengikuti bimtek itu diantaranya SMAN 5, SMAN 1 Balung, SMAN 1 Arjasa, SMAN 1 Kalisat, SMAN 1 Rambipuji, SMAN 1 Jenggawah, SMAN 1 Ambulu, SMAN 1 Tanggul, SMAN Pakusari, SMAN 1 Umbulsari, SMAN 1 Mumbulsari, SMA Pancasila Ambulu, SMA Baitul Arqom, SMA Bustanul Ulum Mlokorejo Puger, dan SMA Satya Dharma Balung. Kegiatan bimtek tersebut meliputi diantaranya presentasi, diskusi interaktif, simulasi selama 21 jam (48,9%), praktik menyusun perangkat 8 jam (l8,6%). Selain itu praktik presentasi 10 jam (23.3%), pembukaan, orientasi program dan penutupan 2 jam (4.5%) serta pre tes dan postes 2 jam (4.5%).
Drs.I.Wayan Wesa Atmaja, MSi usai membuka kegiatan tersebut mengatakan, usai mengikuti diklat KTSP paling tidak para peserta dapat menerapkannya di sekolah masing-masing. Program bimtek KTSP itu sendiri oleh pemerintah pusat dimulai sejak tahun 2006 hingga 2012, karena luasnya ruang lingkup materi dan beragamnya kateristik sasaran peserta bimtek maka dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan dan terkordinasi dengan baik. Pada tahun 2009 ini bimtek KTSP SMA berlangsung di 310 lokasi pada 306 kabupaten/kota meski jadwal pelaksanaannya tidak bersamaan, dengan tujuan meningkatkan pemahaman pencapaian NSP dan KTSP itu sendiri.
“Peserta KTSP ini adalah mereka yang belum pernah mengikuti bimtek KTSP, memiliki kemampuan penggunaan komputer yang terwakili dari kelompok mata pelajaran MIPA, IPS, bahasa dan umum. Sedang kreteria untuk menjadi fasilitator, paling tidak pernah menjadi tim fasilitator bimtek KTSP baik ditingkat pusat, propinsi, maupun kabupaten/kota. Selain itu juga pernah menjadi tim pengembang berbagai naskah atau program diklat bimtek KTSP yang dikembangkan oleh direktorat pendidikan SMA, serta memiliki kemauan dan kemampuan untuk mendesiminasikan hasil workshop bimtek,”terang Wayan yang juga Ketua PGRI Kabupaten Jember itu.
Sementara itu Drs. Suparno, MSi Kepala SMAN1 Balung mengatakan, pelaksanaan KTSP di sekolahnya sudah berjalan sejak 2 tahun lalu yakni tahun 2007. Bahkan untuk siswa kelas X dan kelas XI di sekolah tersebut sudah menerapkan KTSP, selain itu juga menerapkan muatan lokal (mulok) yang mengacu pada potensi daerah dengan memberikan ketrampilan pada anak didik. Meski SMAN 1 Balung bukan sekolah kejuruan, mengingat di Balung Kulon ada sentra industri manik-manik, sekolah tersebut mengajarkan pada siswanya membuat manik-manik. Dengan adanya kecakapan hidup (life skill ) tersebut bisa dijadikan bekal untuk membuka peluang usaha sendiri, bagi siswa yang nantinya tidak melanjutkan ke perguruan tinggi karena keterbatasan ekonomi. (sal)


Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna