Jumat, Juli 17, 2009

RSUD dr. Soebandi Terpaksa Tambah Biaya Pelayanan


Jemberpost.com,
Untuk menutupi kekurangan biaya operasional rumah sakit dr. Soebandi yang selama ini terus bertambah, direktur RS tersebut dr. Yuni Ermita memberlakukan tambahan biaya pelayanan baru sejak awal tahun ini. Biaya tambahan pelayanan tersebut hanya berlaku bagi pasien yang rawat inap diruang perawatan klas III sebesar 50 ribu, dan tarif ini jauh dibawah kententuan Menkes RI, No. 125/Menkes/II/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) tahun 2008 yang menetapkan tarif sebesar 90 ribu/hari. “Kalau dibandingkan dari ketentuan Menkes RI, tarif baru tersebut sangat jauh dibawahnya, tapi yang terpenting pelayanan di RS ini tetap bisa berjalan dengan lancar, “jelasnya.
Menurut dr. Yuni, tambahan biaya pelayanan tersebut hanya untuk menutupi kekurangan biaya operasional antara lain diperuntukkan kebutuhan makan pasien, biaya listrik, biaya cleaning service dan biaya Alat Kesehatan (Alkes) habis pakai. Dan sesuai Peraturan Daerah (Perda) yang dikeluarkan sejak tahun 90-an, tarif tersebut relatif sangat kecil yang hanya sebesar 10 ribu rupiah. “Sekarang saja, kebutuhan untuk makan dirasa cukup besar, dan dengan uang 10 ribu rupiah sangat sulit pihaknya (Rumah Sakit.red) untuk menutupi kekurangannya, “terangnya.
Dikatakan oleh dr. Yuni Ermita bahwa tambahan tarif pelayanan ini diberlakukan, agar keberadaan RS pemerintah ini tidak terus merugi, sebab untuk biaya operasionalnya sudah tidak lagi diberi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember. Dan masih menurut dokter Yuni Ermita bahwa biaya operasional RS dibebankan pada pendatapan RS itu sendiri tanpa APBD, “ujarnya.
Selain pemberlakuan tambahan biaya pelayanan untuk rawat inap di ruang perawatan kelas III, Rumah Sakit (RS) dr. Soebandi juga menambah 25% biaya laboratorium (lab) dan kenaikan biaya sebesar 25 % itu hanya cukup untuk mengganti bahan habis pakai yang digunakan oleh pasien. “Selisih kenaikan harga tersebut sangat minim sekali hanya cukup untuk ganti Alkes habis pakai, “jelasnya.
Sementara itu Kabag. Humas Pemkab Jember, Drs. Agoes Slameto berharap meski RS ini minim akan biaya, tetapi pelayanan kesehatan kepada masyarakat harus tetap menjadi tujuan utama. “Sebab kesehatan merupakan salah satu program prioritas Pemkab Jember, “ujarnya.
Apalagi RS milik pemerintah ini dinilai paling lengkap peralatan medisnya, bila dibanding dengan RS lainnya yang ada di Kabupaten Jember. “Dan mengenai tarif pelayanan kesehatannya juga dirasa masih terjangkau oleh masyarakat menengah kebawah, “pungkasnya. (sal)


Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna