Jemberpost.com
Diterapkan parkir berlangganan ternyata cukup efektif mendongkrak nilai Pendapatan Asli Daerah (PAD). Terbukti, per harinya mampu menarik dana sebesar Rp 4-5 juta dansetelah berjalan kurang dari 2 bulan telah mampu mendapatkan nilai 15 persen lebih dari target Rp 4 Milyar lebih.
Kepala UPTD Parkir Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jember, Samsul Hidayat, mengatakan, diberlakukannya parkir berlangganan cukup efektif mendongkrak nilai PAD Jember dibandingkan parkir secara manual dengan tarif harian. “Pemberlakuan parkir berlangganan cukup efektif mendongkrak PAD,” akunya.
Tak heran, bila puluhan kabupaten/kota di Propinsi Jawa Timur berlomba dalam menerapkan sistem parkir itu. Termasuk Kabupaten Jember, yang pada tanggal 26 Januari lalu telah meresmikan diberlakukannya parkir berlangganan bagi semua kendaraan berplat Jember.
Hanya dalam waktu tidak lebih dari 2 bulan, katanya, nilai PAD sebesar 600 juta. Padahal dalam setahun, parkir yang dilakukan secara manual atau dengan sistem penarikan retribusi secara manual hanya mampu mencapai nilai PAD kurang dari Rp 1 Milyar.
Parkir berlangganan itu, ujarnya, sistem penarikannya dilaksanakan melalui pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Kantor Samsat Barat dan Timur Jember. “Ketika masyarakat Jember membayar pajak di Samsat maka dengan sendirinya sudah membayar parkir berlangganan, karena sistemnya dijadikan satu paket dengan pembayaran PKB,” jelasnya.
Tarif yang dikenakan untuk kendaraan roda 2 sebesar Rp 20 ribu, sedangkan kendaraan roda 4 dan 6 atau lebih, masing-masing terkena tarif retribusi parkir berlangganan Rp 40 ribu dan 50 ribu. “Setelah membayar retribusi itu masyarkat tidak akan ditarik parkir lagi, karena masa berlakunya selama setahun,” terangnya.
Samsul mengatakan, parkir berlangganan selain lebih efektif juga cukup meringankan. Lantaran, pembayaran parkir ditarik hanya sekali dengan harga yang cukup terjangkau. Dan itupun berlaku selama setahun penuh. “Masyarakat akan semakin dimudahkan dan diperingan dengan adanya parkir berlangganan ini,” tengaranya.
Sedangkan, untuk penyebaran jukir di Jember, lanjutnya, masih difokuskan di 200 titik. Tempat-tempat yang menjadi area kerja para jukir itu adalah pusat-pusat keramaian, khususnya di kawasan pertokoan ataupun tempat-tempat yang kerap dikunjungi warga Jember.
Sebanyak 60 persen jukir tersebar di wilayah perkotaan. Sisanya, sebanyak 40 persen menyebar di kawasan kecamatan-kecamatan dinilai potensial. “Paling besar jukir-jukir itu kita sebar di daerah perkotaan, di samping kita juga menyebarnya di kawasan kecamatan. Dan pada waktu-waktu tertentu mereka kita rolling,” paparnya.(sal)

Kategori

Blog Archive

Senin, April 06, 2009
Sebulan Lebih Berjalan, Capai Rp 600 Juta
Diposting oleh Team Redaksi
Label: Berita Umum, Layanan Publik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar