Jemberpost.com
Ketenaran batik Sumberjambe bakal membumbung ketika masyarakat setempat bangga terhadap karya batiknya sendiri. Tapi, selama ini kenyataan itu luput dari harapan orang kebanyakanMasyarakat berupaya untuk memasarkan ke luar Jember, sementara di Sumberjambe batik tersebut kurang diminati dan meredup popularitasnya.
Dalam temu rakyat yang dikemas dengan Dialog Solutif Bupati Jember Bedah Potensi Desa di Desa Sumberjambe. Bupati Jember, MZA Djalal, menengarai, redupnya popularitas batik Sumber Pakem atau yang biasa dikenal sebagai batik Sumberjambe, salah satunya disebabkan oleh kecilnya minat warga kecamatan tersebut menggunakan batik asli Jember itu.
Ia membandingkannya dengan ketenaran batik asal Madura. Menurutnya, di pulau itu opini dan minat masyarakatnya pada batik Madura sudah begitu tinggi. Penduduk pulau garam itu bangga dengan karyanya. Hal ini dengan sudah barang tentu menghantarkan batiknya dikenal oleh masyarakat luar Madura.
”Kenapa batik Madura bisa maju? Karena orang-orang Madura yang ke pasar dan ke manapun perginya memakai batiknya sendiri,” katanya. Ihwal itu, katanya, menunjukkan penghargaan sekaligus kebanggaan orang-orang Madura terhadap batik asli pulau garam tersebut.
Tetapi pemandangan yang berbeda tampak di Sumberjambe. Masyarakat kawasan tersebut kurang berminat pada batik hasil karya pribumi. Ketika kepercayaan masyarakat terhadap karyanya berkurang, tentunya akan sulit mendongkrak minat masyarakat luar Jember. Lantaran masyarakat enggan mempopularitaskan karyanya. ”Tapi di Sumberjambe, masyarakat enggan menggunakan batiknya sendiri,” tukasnya.
Untuk itu, dalam kesempatan tersebut, pihaknya memberikan berbagai masukan pada masyarakat supaya batik Sumberjambe digemari dan dibanggakan oleh masyarakatnya. Langkah yang perlu diambil oleh para pengusaha dan perajin batik, katanya, dimulai dari mempromosikan batik itu pada masyarakat Sumberjambe.
”Kita tidak perlu berpikir terlalu jauh untuk mempromosikan batik Sumberjambe ke Jakarta, Jogjakarta dan Bali. Pasar kita yang riil sebenarnya ada di Sumberjambe. Pasar Sumberjambe itu besar, itu dulu yang digarap,” ungkapnya pada ribuan masyarakat Sumberjambe.
Maksudnya, band image mengenai batik itu perlu dibangun terlebih dahulu di kalangan perajin dan masyarakat Sumberjambe. ”Batiknya jangan ditawarkan pada orang lain dulu, tapi tawarkan pada masyarakat sekitar. Kalau orang Sumberjambe memakai batiknya sendiri, orang lain akan menilai kok aneh masyarakat Sumberjambe ini. Akhirnya orang lain akan tertarik,” tuturnya.
Djalal mengatakan, salah satu pasar yang bisa diterobos oleh para perajin dan pengusaha batik ialah sekolah-sekolah di lingkungan Kecamatan Sumberjambe, perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), pegawai kecamatan dan UPTD Diknas. ”Mereka bisa ditawari untuk menggunakan batik Sumberjambe. Sekaligus memberikan ciri khas busana di masing-masing lembaga itu,” tandasnya.
Dengan dihargai dan dipakainya batik Sumberjambe di daerah tersebut, boleh jadi popularitas batik itu bakal terangkat sedikit demi sedikit. Karena kebanggaan untuk mengenakan batik asli Jember itu dimulai dari masyarakat asal batik itu dilahirkan.(sal)

Kategori

Blog Archive

Kamis, Maret 26, 2009
Populerkan Batik Sumberjambe
Diposting oleh Team Redaksi
Label: Berita Umum, Ekonomi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar