Minggu, Desember 21, 2008

Dengan Dana Bantuan PKH, RTSM Lebih Mandiri


Jemberpost.com,
Pemberdayaan masyarakat sangat miskin melalui Program Keluarga Harapan (PKH) ternyata telah menunjukkan hasil yang nyata. Betapa tidak, dengan adanya PKH masyarakat yang tergolong sangat miskin di Desa Balung Kulon kini telah dapat meningkatkan taraf hidupnya. Dengan menggunakan dana bantuan yang digulirkan oleh Departemen Sosial sejak tahun 2007 itu, rumah tangga sangat miskin (RTSM) di desa tersebut telah mampu menempati bidang-bidang usaha yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.
Seperti yang dituturkan oleh Koordinator Pendamping PKH Kec. Balung, Rokhmat Saefudin (34), sebelum ada PKH, RTSM di Desa Balung Kulon banyak yang bekerja sebagai buruh tani atau ada juga yang bekerja sebagai buruh serabutan pada pengusaha disana. “Tentu saja hasil yang diperoleh dalam sehari masih jauh dari kecukupan kebutuhan hidup mereka”, ungkapnya saat ditemui di Kantor PKH yang terletak di Dinsos Jember.
Namun, lanjutnya, setelah Depsos menggulirkan dana bantuan kepada RTSM kini hidup mereka menjadi terbantu. “Bantuan yang diberikan kepada ibu-ibu RTSM dikelola lagi untuk membuka usaha, agar mereka bisa mandiri dan menciptakan peluang kerja sendiri”, cetusnya.
Untuk memantau aktivitas ekonomi mereka, Rokhmat tidak segan-segan turun langsung melihat bidang usaha yang telah ditekuni para anggota PKH. “Para anggota PKH di Desa Balung Kulon telah banyak yang berwirausaha, misalnya membuka warung bakso, warung kopi, pengrajin tusuk sate, penjual ampelas, pengrajin tasbih, pengrajin tikar dan sebagainya”, jelas Pendamping PKH yang juga Sarjana Hukum lulusan sebuah universitas di Surabaya.
Selain itu, kata Rokhmat, setiap bulan pihaknya selalu mengadakan pertemuan rutin di salah satu rumah anggota untuk saling berbagi kisah pengalaman dalam mengelola usaha mereka. “Dengan demikian, akan menjadi suatu motivasi tersendiri bagi anggota lain agar terpacu semangatnya untuk terus berkarya”, jelasnya lagi.
Selain bidang pemberdayaan ekonomi, Rokhmat juga selalu menekankan kepada anggotanya untuk meningkatkan taraf kesehatan dan pendidikan mereka. “Sebab, sesuai dengan program PKH, selain bidang ekonomi, pemberdayaan masyarakat sangat miskin juga meliputi bidang kesehatan dan pendidikan”, terangnya.
Untuk bidang pendidikan, pihaknya secara rutin 2 kali dalam seminggu mengadakan pelatihan baca tulis. Bertempat di salah satu rumah anggota, pelatihan ini terbagi menjadi 2 kelompok dengan masing-masing anggota 25 orang. Peserta pelatihan baca tulis ini rata-rata diikuti oleh ibu-ibu berusia 45 tahun keatas. Dan yang menjadi tutornya adalah sukarelawan salah satu anggota PKH juga. “Ke depan kami akan menyisir lagi, ibu-ibu anggota PKH yang belum bisa baca tulis”, katanya.
Untuk bidang kesehatan, Rokhmat juga secara intens memotivasi ibu-ibu hamil dan yang mempunyai balita untuk aktif datang ke Posyandu. “Alhamdulillah, mereka aktif ke Posyandu sehingga derajat kesehatannya sekarang meningkat”, ujarnya.
Terpisah, menurut salah seorang anggota PKH di Desa Balung Kulon, Sumiati (38), dirinya merasa terbantu ekonominya semenjak ada bantuan dari Pemerintah. Sebelumnya, ia hanya bekerja sebagai buruh kerja pada pengrajin tikar di desanya. Namun setelah mendapat bantuan dana dari PKH, ia menggunakan bantuan tersebut untuk membeli alat penganyam tikar sendiri. “Alhamdulillah, sekarang saya sudah bisa menghasilkan tikar sendiri untuk dijual ke pasar, sehingga tentu saja hasilnya lebih banyak daripada menjadi buruh kerja”, katanya dalam bahasa Indonesia berlogat Madura.
Sedang menurut Siti Romlah (35), ia kini telah memiliki warung bakso yang diusahakannya dari bantuan PKH. “Sebelumnya saya hanya sebagai ibu rumah tangga saja, namun kini saya telah bisa menghasilkan uang sendiri untuk menopang ekonomi keluarga”, cetusnya. Kini, dalam sehari ia bisa mendapat laba bersih Rp 50 ribu. Dan bahkan, tahun depan ia ingin membeli tempat warung baksonya. “Sebab tempat warung bakso saya saat ini masih menyewa, rencananya tahun depan akan saya beli”, imbuhnya.
Perlu diketahui, sejak tahun Juli 2007 lalu, Pemerintah melalui Departemen Sosial bersama lintas sektoral meluncurkan Program Keluarga Harapan berupa bantuan langsung tunai kepada ibu rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang sedang hamil, memiliki balita atau anak usia sekolah. Kriteria RTSM ditentukan oleh BPS dan akan terus didata setiap tahunnya.. Dan program ini akan berlangsung selama 6 tahun, yaitu 2007 – 2012 dengan menggunakan APBN.
Dana PKH disalurkan langsung via PT Pos atas nama ibu penerima PKH, agar si ibu dapat menggunakan bantuan PKH untuk biaya pemeriksaan kehamilan, pemenuhan gizi balita dan transport sekolah anak di SD dan SMP. (sal/dn)


Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna