Senin, Desember 14, 2009

Segera Dikembangkan Desa Wisata

Jemberpost.com.
Perjalanan ke Eropa agaknya telah membuka cakrawala Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kabupaten Jember, untuk lebih mengoptimalkan keberadaan usaha kerajinanyang banyak terdapat di Kabupaten Jember. Tingginya minat masyarakat Eropa terhadap hasil kerajinan Indonesia, khususnya Jember, mengundang minat Disperindag untuk mengembangkan desa penghasil kerajinan, menjadi daerah tujuan wisata.
Potensi kewisataan pada daerah penghasil kerajinan di Kabupaten Jember ini, sebenarnya sangatlah besar. Begitupun dengan multyplier efect yang akan ditimbulkan dengan dijadikannya daerah penghasil kerjainan menjadi daerah tujuan wisata, tidak hanya akan lebih memperkenalkan nama Jember sebagai penghasil kerajinan di dunia internasional, tapi perajin juga dipastikan akan ikut menikmati keuntungan.
Seperti dikatakan Kepala Disperindag, Kabupaten Jember, Ir Hariyanto, bahwa dengan berbagai potensinya, Jember sudah selayaknya menjadikan beberapa desanya sebagai Desa Wisata. Gagasan Desa Wisata sebagaimana pernah disampaikan Bupati Jember, MZA Djalal ini, menurut Hariyanto, karena ada beberapa desa yang mempunyai karakteristik dan ciri khas tersendiri, berbeda dengan desa lainnya.
Seperti Rembangan misalnya, dengan banyaknya dilakukan penanaman buah naga, baik oleh Pemkab Jember sendiri, maupun masyarakat sekitar, menjadi daerah itu sangat spesifik, berbeda dengan desa lainnya. Hampit di sepanjang jalan menuju ke kawasan wisata Rembangan, hampir bisa dipastikan akan ditemui tanaman buah naga di pekarangan-pekarangan penduduk. “Ini kan spesifik, di situ bisa dikatakan sebagai desa wisata, wisatawan bisa berwisata menikmati buah naga,” kata Hariyanto.
Desa lain yang menurut Hariyanto bisa dikembangkan menjadi Desa Wisata, adalah Desa Tutul, Kecamatan Balung. Kelebihan yang dimiliki desa ini, yakni hampir setiap rumah penduduknya, ada kegiatan kerajinan membuat manik-manik, serta tasbih dari kayu.
Hasil kerajinan manik-manik dan tasbih kayu dari Desa Tutul ini, tidak hanya dijual untuk pasar lokal saja, tapi juga diekspor ke negara-negara di Timur Tengah. Menariknya lagi, pengerjaan kerajinan di desa ini dilakukan di rumah masing-masing penduduk.
“Ini bisa kita angkat menjadi desa wisata, kita kembangkan, kita poles sedemikian rupa, sehingga fasiltas-fasilitas, seperti parkir dan fasilitas lain untuk tamu yang mau berwisata bisa enak menikmati dan tidak terlalu terburu-buru,” paparnya.
Bahkan bisa saja, untuk membuat senang pada wisatawan, mereka diberikan kesempatan mencoba membuat sendiri manik-manik atau kalung. “Ini merupakan salah satu obyek wisata seperti Yogya, ada asongan khusus untuk membuat garabah dan sebagainya ini kita bisa ciptakan,”tandasnya.
Gagasan menjadikan desa yang memiliki karakteristik tersendiri, untuk dijadikan sebagai Desa Wisata ini, lanjut dia, ke depan bisa dikembangkan. Yang terpenting dalam hal ini, yakni tersedia fasilitas yang memang dibutuhkan oleh pengunjung.
“Tinggal kita kembangkan, kita buat fasilitas yang memadai untuk tujuan wisata. Kita membuat desa wisata tidak hanya sekedar menciptakan, tetapi apa yang sudah ada di situ, yang dimiliki oleh masayarakat dan sudah dikerjakan oleh masyarakat,” tambahnya.(sal)


Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna