Selasa, November 10, 2009

Anak Diperkosa Bingung Cari Keadilan

Jemberpost.com-Nasib apa yang dialami (Pasutri) Hanan (40) dan Sahani (35), warga Dusun Jur-Onjur Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo ini. Siapa pun tak ingin mengalami peristiwa yang menyakitkanseperti yang menerpa pasutri ini. Namun itulah kenyataannya telah terjadi pada kelaurga ini. Sudah kondisi ekonominya pas-pasan dalam sehari-harinya, masih saja ada cobaan yang dihadapinya.
Selama, keluarga ini sedikit sibuk harus bolak balik datang ke kantor polisi. Pasalnya, jeritan buah hati tak dapat dipungkiri bagi keluarga yang rumahnya, sebagian terbuat dari dinding gedek (anyaman bambu) ini. Seiring itu karena anak nomer satunya tengah menghadapi masalah yang sangat memprihatinkan.
Sebut saja namanya Bunga (14). Gadis lugu ini, mengenyam pendidikan di bangku pondokan. Selama mondok, gadis ini juga ikut meringankan beban hidup keluarganya. Ia bekerja mengikat arnom di salah satu warga setempat.
Upah yang diterima, tentu tak seberapa. Meski demikian, uang itu sangatlah bermanfaat bagi kelangsungan hidup keluarga ini.”Saya bekerja sebagai buruh tani. Kalau ada warga yang menyuruh bekerja, pasti saya jalani,” kata Hanan, orang tua Bunga yang didampingi kasun setempat.
Hanan harus menghidupi keluarga yang bukan hanya istri dan dua anaknya tapi juga neneknya Bunga. Belum lama ini, keluarga Hanan tertimpa masalah yang sangat serius. Buah hatinya kita sebut Bunga (14) menjadi korban dugaan pencabulan yang dilakukan oleh tetangganya sendiri.
Munculnya masalah itu, sempat membuat keluarga ini shok terutama bapak dan ibu kandungnya.”Saya kepingin anak saya nanti tidak seperti saya. Kok malah mengeluh seperti ini, saya malah jadi binggung,”tuturnya.
“Kalau pengakuan anak saya, tidak ada orang lain yang melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap dia kecuali “SR”. Kami juga memastikan apa yang dialami bukan karena tekanan atau yang lain. Berkali-kali saya tanya juga tetap kalau dia (SR -red) yang melakukan,” ungkapnya.
Hanan juga menyadari apa yang dihadapinya memerlukan pemikiran dan memakan waktu. Namun demikian, pihaknya berharap kasus yang menimpa anaknya tetap mendapatka perhatian.”Kalau sudah ada pengakuan dari anak saya, dan kelaminnya juga robek. Saya sendiri juga nggak faham hukum,” bebernya.
Oleh karena, Hanan sangat berharap kepada pihak lain yang memahami kondisi yang dialaminya, sudi ikut membantunya.”Yang pasti mahkota anak saya sudah tidak akan pulih. Terus siapa pelaku yang membuat itu semua agar dihukum setimpal,” ulasnya.
Memang, diakui Hanan, orang kecil itu sulit untuk mencari keadilan yang nyata.”Kami tetap berharap agar kasus yang menimpa anaknya ada kejelasan. Yang jelas sudah ada pengakuan dari anak saya kalau yang melakukan hanya dia (SR-red) dan tidak ada yang lain,” imbuhnya. (sal/kot)


Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna