Jemberpost.com,
Tiap tahun kenaikan volume sampah di Kabupaten Jember, khususnya di tiga wilayah kecamatan kota yaitu Patrang, Sumbersari dan Kecamatan Kaliwates mencapai 2-4%, hal ini seiring dengan laju pertambahan penduduk. Salah satu penyebabnya adalah tingginya angka kelahiran, urbanisasi (perpindahan masyarakat desa ke kota) serta dibukanya kawasan komersial perkotaan dengan dibangunnya pusat pertokoan dan perbelanjaan. Dimana biasanya pada tempat tersebut kerapkali ditemui sampah plastik seperti bekas pembungkus makanan dan minuman, apalagi pada saat hari libur yang mana masyarakat cenderung menghabiskan waktu luangnya dengan berbelanja bersama keluarganya.
Di Kecamatan Patrang dengan jumlah penduduk 87.108 jiwa memiliki timbunan sampah sebanyak 148.08 M3 sampah yang terlayani 403.10 M3, Sumbersari jumlah penduduknya104.196 jiwa timbunan sampah yang ada 177.13 M3 yang terlayani 104.53M3, serta Kaliwates dengan jumlah penduduk mencapai 94.461 jiwa timbunan sampah sebanyak 160.58 M3 dengan sampah yang terlayani baru sekitar 125.04 M3.Timbunan sampah di wilayah tiga kecamatan tersebut tiap harinya diangkut dengan menggunakan truk dan selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) yang ada di Kecamatan Pakusari yang memiliki luas 6,7 hektar untuk kemudian dimusnahkan dengan cara dibakar.
Drs. Kamto MSi, Kabid Kebersihan dan Penerangan Jalan Umum (PJU) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkab Jember mengatakan, untuk mengatasi permasalahan sampah yang ada di wilayah kota selama ini pihaknya telah mengoperasikan 17 armada truk sampah. Dari jumlah sampah keseluruhan yang ada tersebut 15 % diantaranya diambil pemulung dari sumbernya sampai ke tempat transfer depo , kemudian di TPA Pakusari sampah dipilah-pilah lagi untuk dijual oleh pemulung sebagai sumber mata pencaharian pendapatan.”Jumlah pemulung yang ada di TPA Pakusari mencapai 188 orang, para pemulung tersebut mendapatkan penghasilan dari sampah ini paling sedikit sebesar Rp.25.00,”kata Kamto yang merasa terbantu dengan keberadaan pemulung di TPA Pakusari .
Selain TPA yang ada di Pakusari di Jember juga ada 4 TPA lagi untuk menampung sampah yang berasal dari luar kecamatan kota, 4 TPA tersebut terdapat di Kecamatan Ambulu, Kecamatan Kencong, Kecamatan Tanggul dan Kecamatan Rambipuji. TPA Kecamatan Ambulu meliputi area Kecamatan Ambulu, Jenggawah dan Wuluhan, Sedang TPA Kencong diperuntukan untuk Kecamatan Kencong, Jombang dan Gumukmas. TPA Tanggul sampah yang berasal dari Kecamatan Tanggul, Sumberbaru dan Bangsalsari, serta TPA Rambipuji meliputi Kecamatan Rambipuji dan Kecamatan Balung.”Untuk TPA Pakusari sampah mencapai 500 M3 tiap harinya, sampah tersebut berasal dari pasar, fasilitas umum dan rumah tangga, “ungkap Kamto.
Selama ini menurut Kamto kesadaran masyarakat dalam membuang sampah dinilai masih kurang, hal ini membuat repot petugas untuk memperlakukan sampah yang ada. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang membuang sampah dipinggir sungai, selain tumpukan sampah tersebut dapat menimbulkan penyakit juga dapat menyebabkan banjir disaat musim hujan tiba. “ Saya menghimbau kepada masyarakat sampah hasil rumah tangga sebelum dibuang ketempat sampah hendaknya dimasukkan kedalam tas plastik, hal ini supaya sampah mudah diangkut tidak berceceran. Jangan dibiasakan membuang sampah dipinggir sungai karena itu bukan tempatnya, buanglah sampah pada tempatnya dengan benar dan baik demi keindahan dan kebersihan lingkungan sekitar,”imbuh Kamto. (sal)

Kategori

Blog Archive

Minggu, Oktober 04, 2009
Perkotaan Masih Dominasi Sampah Terbanyak
Diposting oleh Team Redaksi
Label: Berita Umum, Gaya Hidup, Layanan Publik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar