Jumat, Oktober 09, 2009

Kadispendik: Guru Jangan Mudah Terjebak Fitnah


Jemberpost.com-Dinas Pendidikan (Dispendik) Pemkab Jember kemarin mengadakan halal bihalal dalam rangka 1 syawal 1430 H, acara yang berlangsung cukup sederhana dan penuh keakrabantersebut dikuti para kepala sekolah SD, SMP, SMA dan SMK, pengawas, UPT dinas pendidikan, serta seluruh staf dan karyawan yang ada di dinas tersebut. Halal bihalal yang sudah menjadi kegiatan rutin tahunan di dispendik tersebut, sekaligus merupakan ajang silahturahmi untuk saling memaafkan dan mengakrabkan hubungan yang sudah terjalin di lingkungan keluarga besar dispendik. Halal bihalal yang juga dihadiri oleh puluhan wartawan baik cetak maupun elektronik yang ada di Jember tersebut, dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Jember Drs. Ahmad Sudiyono,SH.MSi MPSi yang juga didaulat sebagai pembicara tunggal untuk memberikan siraman rohani pada acara tersebut.
Saat memberikan wejangan dihadapan ratusan tamu undangan halal bihalal, Ahmad Sudiono dengan ciri khas yang dimiliki yakni kocak ternyata mampu mencairkan suasana yang ada. Tentu saja apa yang disampaikan oleh petinggi nomer satu di Dinas Pemkab Jember tersebut kerap kali membuat mereka yang hadir sedikit terhibur, bahkan terkesan hubungan antara Ahmad Sudiono sebagai kepala dispendik dengan jajarannya sangat bersahabat.” Saya sengaja berdiri disini tidak hanya sebagai kepala dispendik, tapi lebih dari itu saya sebagai bapaknya para guru di Jember menganggap yang hadir disini sebagai anak. Sudah sepantasnya kalau anak mengeluh pada bapaknya, sebagai bapak tentu akan saya carikan jalan keluar setiap ada masalah yang timbul,”tukas Ahmad.
Ahmad berharap hubungan yang sudah terjalin dengan baik ini kedepan harus lebih ditingkatkan, dirinya siap melayani 24 jam kepada para guru yang ingin bertemu dengan dirinya. “Kalau ada guru yang mau berkeluh kesah silahkan temui saya dan terbuka selama 24 jam, kalau tidak bisa di kantor silahkan bapak-ibu guru datang ke rumah saya. Jangan kawatir kedatangan bapak-ibu guru ke rumah saya tidak akan saya tolak, selama saya ada waktu dan ada di rumah sebagai seorang muslim tidak ada alasan untuk mengusir setiap tamu yang datang. Kalau itu memang penting tidak perlu sungkan atau malu menemui saya, jangan sampai bapak-ibu guru menceritakan permasalahan kepada pihak lain yang akan cenderung menjadi bahan fitnahan,”jelas Ahmad.
Ditengarai oleh Ahmad Sudiyono, selama ini ada pihak yang ingin mengacaukan suasana yang sudah kondusif di lingkungkan dispendik. Bahkan dirinya tidak luput dari fitnahan tersebut, Ahmad juga tidak habis pikir fitnahan yang dialamatkan kepada jajarannya kerapkali muncul. “Gara-gara diri saya difitnah terkait Bantuan Siswa Miskin (BMS) membuat nama saya tercemar, bahkan nyaris saya masuk penjara. Belum tuntas fitnahan tersebut beredar isu saya mencari keuntungan dibalik penjualan laptop, ini tentu membuat saya dan keluarga gelisah tidak bisa beristirahat dan mengganggu tugas keseharian ,”pungkas Ahmad, yang berharap guru jangan mudah terjebak fitnah.(sal)


Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna