Kamis, September 10, 2009

Dishub Siagakan Angkutan Lebaran

Jemberpost.com-Menjelang datangnya lebaran 2009 Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkab Jember terus berupaya mengantisipasi kesiapan angkutan lebaran yang akan digunakan oleh para pemudik baik saat sebelum dan sesudah lebaran, langkah yang diambil oleh dishub diantaranya menyiapkan sarana transportasi yang memadai bagi para pemudik. Angkutan lebaran tersebut meliputi bis antar kota dalam propinsi, bis antar kota antar propinsi, angkuta terminal antar kota serta angkutan pedesaan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Bahkan sejak tahun 2007 departemen perhubungan sudah menghapus pemberlakuan tuslah pada angkutan lebaran, pengusaha angkutan hanya diperbolehkan untuk memberlakukan tarif sesuai batas atas dan bawah yakni Rp.92 per kilo meter.
Ir. Heru Santoso, SH.MU Kabid Angkutan Orang dan Barang Dinas Perhubungan Pemkab Jember mengatakan, apabila dilapangan ditemui angkutan lebaran yang melakukan pelanggaran, maka pemilik angkutan tersebut akan dikenakan sanksi administrasi berupa pencabutan izin trayek oleh dinas perhubungan. “ Selain itu Dinas Perhubungan terus akan mengadakan pemantauan terhadap sarana angkutan lebaran H-7 dan H + 7, semua angkutan barang tidak boleh beroperasi termasuk truk gandeng dan peti kemas kecuali truk pengangkut sembako, ternak , susu serta pengangkut BBM. Ini sengaja dilakukan oleh dishub untuk menghindari kemacetan jalan, selain itu untuk meminimalisir terjadi kecelakaan lalu lintas antara angkutan lebaran dan angkutan barang,” terang Heru mantan Camat Kaliwates tersebut.
Sementara itu selama musim lebaran tahun 2009 ini PT. Kereta Api Indonesia (KAI) daerah operasional (Daop) IX Jember terus memantau kerawanan jalur mudik yang akan dilalui kereta api angkutan lebaran, hal tersebut sengaja dilakukan oleh PT KAI Daop IX Jember dalam memberi layanan kepada masyarakat akan kebutuhan sarana transportasi yang memadai selama lebaran berlangsung. Lonjakan penumpang biasanya akan terjadi pada saat arus mudik dan balik lebaran, untuk itu sejak ll September- 2 Oktober 2009 PT KAI Daop IX Jember telah menyiapkan tambahan gerbong untuk kelas eksekutif dan bisnis seperti KA Mutiara Timur dan KA Cantik ekspres juga kereta api ekonomi jarak jauh seperti KA Logawa dan KA.Sri Tanjung.
Humas PT.KAI Daop IX Jember Hariyanto, SH mengatakan, mengingat lebaran kali ini bersamaan dengan datangnya musim hujan, dan PT.KAI Daop IX Jember wilayah operasionalnya mulai dari Banyuwangi hingga Pasuruan terus menyiagakan petugasnya untuk memantau kondisi rel kereta api yang ada terutama di wilayah rawan banjir dan longsor saat musim hujan tiba.“ Ada 9 titik rawan banjir dan longsor yang di waspadai oleh PT.KAI Daop IX Jember, bahkan intensitas pemeriksaan jalur kereta api selama lebaran akan ditingkatkan sampai 4 kali dalam satu hari berbeda dengan hari biasanya.,”jelas Hariyanto pria kelahiran Banyuwangi itu.
Sembilan titik rawan banjir dan longsor yang dipantau oleh PT.KAI Daop IX Jember yakni Bangil-Pasuruan, Grati-Bayeman (Probolinggo), Jatiroto-Tanggul, Bangsalsari-Mangli, Mangli-Jember, Jember-Arjasa, Ledokombo-Sempolan, Sempolan-Garahan, dan Rogojampi- Karangasem, sedang dua titik rawan longsor tersebut diantaranya Bayeman-Leces, dan Garahan Merawan. Selain itu PT KAI Daop IX Jember juga akan memeriksa kelengkapan mur dan baut bantalan rel mulai Bangsalsari sampai Pasuruan yang kerap kali dicuri oleh pencuri , ini demi kenyamanan perjalanan kereta api saat mengangkut penumpang yang akan merayakan lebaran.
Lain halnya dengan pantauan yang ada di terminal bis antar kota Tawang Alun Jember, lonjakan penumpang baru akan terlihat nanti pada H-3 dan H+3 lebaran. Kepala terminal Tawang Alun Jember Edy Hariyanto SH mengatakan, dari catatan Dinas Perhubungan Pemkab Jember saat ini tercatat 409 ijin trayek bis AC dan non Ac yang melayani jalur antar kota dalam propinsi (AKDP) dan antar kota antar propinsi (AKAP).”Untuk AKAP ada 10l trayek meliputi Jember - Denpasar 66 bis, Jember - Yogyakarta 18 bis, Jember - Jakarta 9 bis, Jember - Semarang 6 bis dan Jember- Medan 2 bis, “tukas Edi pria asli kelahiran Jember .
Sedang trayek bis AKDP ada sekitar 252 dengan rincian Jember-Surabaya 98 bis, Jember - Malang 42 bis, Jember - Banyuwangi 66 bis dan Jember- Kencong 46 bis. Untuk bis Patas AC ada 73 trayek meliputi Jember - Surabaya 53 bis, Jember- Malang 14 bis dan Jember – Banyuwangi 6 bis. Belum lagi untuk bis dengan trayek Jember - Situbondo ada 71 trayek, dengan megunakan bis kecil yakni milik Jember Indah dan Restu Agung. “Dari 409 trayek yang ada tersebut tidak semuanya beroperasi, tidak kurang 48% bis terpsaksa harus dikandangkan dengan berbagai alasan seperti sepinya penumpang di saat hari biasa karena pemilik bis tidak mau rugi. (sal)


Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna