Rabu, September 09, 2009

Berdalih Pelatihan Komputer, SMK Kartini Jember Tipu Siswa

Jemberpost.com-Saat ini Pemerintah Indonesia memang sedang gencar-gencarnya mensosialisasikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Keberadaan SMK-pun menjamur baik itu swasta ataupun negeri. Namun alangkahbaiknya para orang tua hati-hati memilihkan sekolah bagi anak-anaknya, untuk menyekolahkan anaknya di SMK, apalagi yang statusnya swasta.
Seperti yang dialami oleh sekitar 30 wali murid yang menyekolahkan anaknya ke SMK Kartini Jember yang berada di bilangan Jalan Letjen Suprapto Jember. Saat anak-anak mereka disekolahkan di SMK Kartini, mereka ditarik biaya Rp. 450 ribu saat masih duduk di kelas dua. Padahal saat itu jumlah siswa yang ditarik uang sebesar itu mencapai 150 siswa.
Penarikan uang tersebut dilakukan dengan dalih untuk pelatihan Komputer. Namun berdasarkan pengakuan para siswa tersebut, sampai mereka lulus pada tahun 2009 lalu, tidak sekalipun mendapatkan pelatihan. “Menyentuh apa yang dikatakan sebagai komputerpun tidak pernah,” ujar Saiman, koordinator wali murid berdasarkan pengakuan anaknya.
Hal itu juga ditunjang saat pembagian Ijasah, tidak ada satu lembarpun keterangan yang menyatakan siswa lulusan SMK Kartini telah diberi bekal pelatihan Komputer. “Padahal bagi para siswa tersebut, pelatihan komputer itu sangat penting untuk mendapatkan pekerjaan,” imbuhnya.
Dirinya sempat mengirimkan surat kepada pihak sekolah mempertanyakan hal itu, bahkan melampiri dengan tanda tangan pengakuan siswa yang juga merasa ditipu oleh sekolah mereka. Setelah mengirimkan surat tersebut, dirinya sempat didatangi oleh perwakilan sekolah bernama Endang dan Suyatno.
“Mereka minta agar permasalahan tersebut jangan sampai melebar ke media massa dan LSM, dan pihak sekolah siap untuk mengembalikan uang tersebut kepada para siswa,” imbuhnya. Setelah ditunggu hampir sekian lama, justru dirinya belum mendapatkan penyelesaian ataupun penjelasan apapun dari pihak SMK Kartini Jember.
Bahkan saat menghubungi via telepon, hanya mendapatkan jawaban jika wartawan dan LSM telah “ditutup” dan persoalan ini tidak bakal melebar kemana-mana. Dirinya juga mendapatkan pengakuan dari siswa SMK Kartini, pihak sekolah mengumumkan agar bila ada permasalahan diekolah tersebut untuk tidak berhubungan dengan LSM maupun Wartawan.
Sementara itu Kepala Sekolah SMK Kartini, Badriah kepada wartawan, membenarkan adanya penarikan uang untuk pelatihan Komputer, namun jumlahnya tidak sebesar itu. “Sebentar saya cek dulu, besaran penarikan uang tersebut, karena saya lupa,” dalihnya.
Dirinya juga mengelak jika SMK yang dipimpinnya tidak melakukan pelatihan Komputer. Menurutnya pelatihan telah dilakukan, kalaupun tidak ada sertifikat yang dikeluarkan, disebabkan sekolah tidak mempunyai hak untuk mengeluarkan sertifikat pelatihan komputer. “Yang berhak mengeluarkan adalah lembaga kursus, kita tidak berhak,” kilahnya lagi.
Apa yang diungkapkan oleh kepala SMK Kartini itu tentunya bertentangan dengan pengakuan dari para siswa. Lebih lanjut Saiman selaku koordinator wali murid mengaku hanya menuntut pengembalian uang itu kepada siswa. “Pihak perwakilan SMK sempat menawarkan untuk dilakukan pelatihan kepada siswa-siswa tersebut, namun dirinya menolak karena tidak mungkin para siswa itu mau, apalagi mereka telah lulus sekolah,” tegasnya.
Bila permasalahn ini tidak segera dielesaikan, Saiman akan mengadu hingga ke Dinas Pendidikan Jember, bahkan bila perlu akan mengadukan hal ini ke Departemen Pendidikan Jawa Timur maupun Jakarta karena merasa ditipu oleh pihak SMK Kartini Jember. “Bahkan bila tetap tidak ada respon, kami telah menyiapkan untuk melaporkan hal ini ke Polisi karena ada unsur penipuan dari pihak SMK ke pada siswanya,” pungkas Saiman. (tim)-


Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna