Jemberpost.com– Naiknya PAD 2 persen yang menggembirakan Pemkab ternyata menjadi tangisan buat si Miskin. Karena pemkab tak lagi membiayai si miskin yang tak terdata di JamkesmasBuruknya Pendataan statistik menyebabkan banyak warga yang tak terakomodir oleh Jamkesmas dan bisa dibiayai dengan Surat Keterangan Miskin sehingga kini hal tersebut tak bisa lagi dinikmati warga miskin. Direktur RSUD dr. Soebandi, dr. Yuni Ernita, hanya bisa pasrah ketika usulan PAK Rp 10 miliar untuk mencukupi kebutuhan rumah sakit yang dikelolanya dipastikan tidak diakomodir oleh Pemkab Jember.
Untuk itu pasca perubahan APBD Jember 2009 ini pasien miskin non Jamkesmas dapat diprediksi bakal tidak mendapatkan pengobatan dari pihak RSUD dr Soebandi. Pasalnya untuk mengobati dan merawat pasien miskin dari SKm atau non Jamkesmas beberapa bulan lalu saja pihaknya masih mempunyai hutan ke sejumlah penyuplai obat yang nilainya mencapai miliaran rupiah.
Sehingga jika ditambah dengan pasien miskin baru RSUD dipastikan tidak mampu. "Untuk itu kami sedang berkoordinasi dengan Pemkab dan kami sudah berkirim surat," terangnya.
Sementara untuk pasien miskin yang ikut Jamkesmas sampai hari ini tidak ada masalah karena dibiayai oleh APBN. "Kalau yang dibiayai APBN tidak ada masalah, yang SKm itu yang bermasalah," imbuhnya.
Menanggapi hal ini Pemkab Jember belum bisa berkomentar banyak. Sejumlah pejabat Pemkab cenderung diam ketika dimintai komentar soal nasib RSUD. Sebelumnya Bupati Djalal hanya menghimbau kepada Kepala Desa untuk tidak mudah mengeluarkan SKM (surat keterangan miskin) bagi pasien yang bakal dirujuk ke RSUD dr Soebandi. Perlu solusi yang tepat dari Pemkab Jember agar penanganan hal tersebut dapat segera ditindaklanjuti. [sal/bj]

Kategori

Blog Archive

Jumat, Juli 31, 2009
Aduuuh.. Pasien Miskin Tambah Nelangsa
Diposting oleh Team Redaksi
Label: Berita Umum, Kesehatan, Layanan Publik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar