Jemberpost.com
Setelah berkompetisi dengan 50 pengemudi perwakilan berbagai paguyuban dan perusahaan armada selama 3 hari. Akhirnya, gelar pengemudi teladan yang disaring melalui kegiatan Armada Angkutan Umum Teladan (AKUT) 2009 jatuh pada sopir bus Damri, Suparmin. Secara umum visi kegiatan itu berorientasi pembinaan guna menekan angka pelanggaran dan kecelakaan berlalu lintas. Sehingga angka keselamatan lalu lintas bias meningkat.
Menurut Asisten Ekonomi Pembangunan Pemkab Jember, Edy Budi Susilo, faktor meningkatnya laka lantas lebih banyak disebabkan oleh human error, selain disebabkan terlalu saratnya jumlah armada yang beroperasi di Jember. Hal itu, tentu saja perlu menjadi perhatian utama Dinas Perhubungan (Dishub) sebagai salah satu stake holder (pemangku kebijakan) dalam bidang transportasi darat.
Mengingat, saat ini angkutan umum dan lalu lintas jalan merupakan sesuatu yang sangat penting dan mendasar dibutuhkan oleh masyarakat luas. Bahkan, manusia tidak akan terlepas dari keberadaan kendaraan. Mulai dari kendaraan beroda 2 hingga roda 8.
“Angkutan umum dan lalu lintas jalan menjadi sesuatu yang sangat penting dan mendasar saat ini, karena berfungsi sebagai sarana mobilisasi manusia dan barang dari tempat satu ke tempat lainnya,” kata Wakil Ketua Badan Pembina Transportasi Daerah (BPTD) Kabupaten Jember ini, dalam acara pembukaan Pembinaan dan Pembekalan Pengemudi Angkutan Umum Teladan (AKUT) 2009 di Hotel Bandung Permai, Senin (25/5).
Sedangkan kunci dari keselamatan penumpang berbagai armada tersebut, katanya, adalah para pengemudi. Yang dipercaya untuk memobilisasi manusia dan barang mampu mengendarai kendaraannya dalam kondisi stabil. Maksudnya, sehat secara jasmani dan mental, serta memiliki pengetahuan yang cukup dalam berlalu lintas. “Kunci dari itu semua adalah kemampuan pengemudi mengendalikan kendaraannya secara stabil,” ungkapnya.
Karena itu, lanjutnya, para sopir atau pengemudi perlu mendapat pelatihan, pembekalan dan ilmu berkaitan dengan tata cara berlalu lintas yang benar dan baik. Dengan demikian resiko hilangnya nyawa di jalan serta pelanggaran-pelanggaran lalu lintas secara bertahap bisa terkurangi.
Lebih jauh, Edy menjelaskan, mulai memadatnya lalu lintas di Kota Tembakau karena bertambahnya jumlah armada dengan tidak diimbangi penambahan kapasitas jalan secara langsung berimbas pada kerawanan berlalu lintas. “Jika tidak dibekali pengetahuan, sikap manusia yang baik dan tertib berlalu lintas, maka para pengemudi akan semakin mengkacaukan sistem manajemen lalu lintas di Jember,” paparnya.
Kabid Lalu Lintas Dishub Kabupaten Jember, I Putu Budiada, peserta AKUT 2009 berasal dari utusan berbagai paguyuban armada Jember, yang terdiri atas 4 sopir armada taxi, 28 angkutan kota, 3 kendaraan barang dan 15 bus. “Metode yang digunakan memakai metode ceramah, Tanya jawab dan evaluasi,” kata Ketua Panitia AKUT 2009 Dishub Kabupaten Jember.
Dari hasil pembinaan tersebut, keluar sebagai nominasi pertama AKUT adalah Suparmin (38) yang berprofesi sebagai pengemudi bus Damri. Sedangkan juara kedua diraih oleh Suyitno Hermawan (31), sopir bus Jember Indah. “Keduanya mendapat urutan pertama dan kedua berdasarkan nilai yang dikumpulkan,” jelasnya.
Selanjutnya, juara pertama AKUT 2009 ini akan kita kirim ke Propinsi Jatim sebagai duta Kabupaten Jember untuk mengikuti AKUT tingkat Propinsi Jatim 2009 yang diselenggarakan oleh Dishub Propinsi Jatim. ”Untuk pengiriman ke tingkat Propinsi kita menunggu informasi dari Jawa Timur,” paparnya.(sal)

Kategori

Blog Archive

Rabu, Juni 03, 2009
Sopir Damri Pengemudi Teladan Jember
Diposting oleh Team Redaksi
Label: Berita Umum, Prestasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar