Jemberpost.com
Bupati Jember merespon positif Seminar Nasional Penanggulangan Resiko Bencana dalam Perencanaan Pembangunan yang digagas oleh Universitas Jember. Pasalnya, dengan digelarnya seminar berskala nasional itu, perumusan penanggulangan bisa diterapkan secara langsung dalam pola perencanaan pembangunan daerah. Khususnya, bagi daerah-daerah yang rawan dilanda bencana alam.
Sambutan hangat dilontarkan Bupati Jember, MZA Djalal, pada tamu dari berbagai kabupaten di Indonesia dan tamu dari luar negeri yang bertindak sebagai peserta seminar nasional tersebut. “Kami mengucapkan selamat datang pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBN), undangan dari dalam dan luar negeri. Saya atas nama masyarakat Jember merasa berbahagia sekali mendapat tamu-tamu istimewa,” ungkapnya.
Ia berharap besar, seminar itu akan menghasilkan hasil yang mampu memberikan solusi yang minimal bisa mengurangi resiko bencana alam pada daerah-daerah yang selama ini dinyatakan sebagai wilayah rawan bencana. “Kita akan merenung dan berdiskusi untuk mencari jalan keluar agar masyarakat di bumi bisa keluar dari masalah-masalah bencana,” tandasnya.
Djalal mengatakan, peristiwa bencana banjir bandang di Kecamatan Panti beberapa tahun lalu telah memberikan bekas luka yang mendalam bagi seluruh masyarakat Jember, khususnya keluarga korban bencana. “Kami merasakan sakit ketika terjadi bencana, karena bencana banjir bandang pernah menimpa masyarakat kami,” tuturnya.
Setidaknya, kata dia, ratusan orang meninggal dunia dalam kejadian tersebut. Bukan hanya itu, kerugian yang sangat besar juga telah menjadi harga yang sangat mahal untuk menebus luka yang menyayat hati seluruh rakyat Jember itu. “Sekitar 100 orang meninggal dalam bencana waktu itu,” ungkapnya dalam acara sambutan yang dihadiri oleh ratusan orang.
Di tengah-tengah acara yang dihadiri oleh utusan dari Kabupaten Bantul, Aceh, Jogjakarta, NTT, NTB, Nganjuk dan berbagai daerah lainnya itu, pihaknya menyampaikan rasa terima kasih berkat digagasnya seminar itu. Harapannya, seminar itu bisa menjadi bahan masukan bagi kabupaten yang selama ini kerap didera bencana alam.
“Kami berterima kasih sekali pada BPBN beserta Rektor Universitas Jember yang menggagas karya bersama dalam bentuk seminar untuk merumuskan kebijakan pemerintah daerah khususnya, dan pemerintah RI pada umumnya. Bagaimana pembangunan daerah ke depannya semaksimal mungkin bisa menanggulangi masalah-masalah bencana,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Djalal memperkenalkan dan mensosialisasikan Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ) pada para tamu. “Dalam bulan Juli-Agustus Jember punya gawe besar bernama kegiatan BBJ. Kegiatan ini adalah kerja manajemen untuk memperingati hari HUT Proklamasi kemerdekaan RI,” ujarnya.
BBJ tersebut, lanjutnya, mengusung 3 dimensi diantaranya nilai historis, prestasi dan ekonomi kerakyatan. “Dengan dimensi prestasi akan ada isu-isu yang mencuat ke tingkat nasional, bahkan ke tingkat internasional. Seminar seperti ini masuk dalam dimensi prestasi,” tandasnya.
Sementara dalam dimensi ekonomi kerakyatan, imbas BBJ akan memberikan peningkatan kesejahteraan pada masyarakat pada umumnya. Dengan datangnya wisatawan ke Jember, maka perputaran keuangan di sektor riil Jember bisa lebih besar. “Mudah-mudahan 10-15 tahun ke depan ada orang yang tertarik menanamkan investasinya di Jember,” tegasnya.(sal)

Kategori

Blog Archive

Rabu, Juni 17, 2009
Dukung Perumusan Penanggulangan Bencana Alam
Diposting oleh Team Redaksi
Label: Berita Umum, Layanan Publik, Pembangunan Desa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar