Jemberpost.com
Kendati memiliki keterbatasan fisik, sebanyak 20 penyandang cacat tubuh (tuna daksa) bisa berkompetisi dengan manusia normal. Bahkan, kini telah mampu bersaing di dunia kerja. Setelah mendapatkan pelatihan intensif teknik servis komputer dan hand phone (HP) di Lingkungan Pondok Sosial (Liposos), selama 25 hari.
Keterbatasan seolah tidak lagi menjadi penghalang bagi 20 peserta pelatihan dan pendidikan servis komputer dan HP, yang terdiri atas penyandang tuna daksa. Setidaknya, kemampuannya telah teruji dalam pelatihan yang digelar oleh Dinas Sosial Kabupaten Jember selama hampir sebulan itu.
Dengan begitu, bekal kemampuan dalam mereparasi perangkat keras teknologi computer dan HP yang kini menjadi alat operasi Teknologi Informasi (TI) itu, akan sangat membantu penyandang cacat untuk hidup mandiri, dan tidak lagi bergantung pada orang lain.
“Ini akan menepis pandangan miring masyarakat, yang selama ini mengatakan bahwa penyandang cacat hidupnya bergantung pada orang lain. Karena ke depannya mereka mampu bekerja dengan keahlian yang telah didapatkannya,” kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jember, Suhanan, dalam acara Penutupan Pelatihan dan Pendidikan Kewirausahaan Penyandang Cacat yang dilaksanakan mulai 13 Mei-4 Juni.
Ia mengatakan, pelatihan teknik servis HP dan computer merupakan upaya Dinas Sosial guna melakukan rehabilitasi dan melatih penyandang cacat (penca) supaya mampu bersaing di dunia kerja, sebagaimana orang normal pada umumnya.
Lantaran, sebagai bagian dari masyarakat mereka perlu memberikan sumbangsih pada pembangungan daerah. Melalui komitmen tidak lagi bergantung pada orang lain. Tapi, justru akan berupaya untuk hidup berdikari berbekal kemauan dan kemampuan yang dimiliki.
“Sekarang anda tidak perlu merasa rendah diri, karena walaupun anda memiliki keterbatasan dari sisi fisik. Tapi, secara kemampuan otak dan keahlian tingkatan anda sama dengan manusia normal pada umumnya,” ungkapnya, ketika memberikan motivasi pada para penca.
Suhanan mengatakan, setelah pelatihan pada 2 kelompok usaha belajar (kube) yang tiap kube terdiri atas 10 orang itu berakhir. Rencananya, Dinsos akan memberikan bantuan peralatan lengkap servis HP dan computer pada kedua kube penca itu.
Untuk menunjang proses kemandirian 2 kube penca yang telah lulus pelatihan ini, dalam waktu dekat Dinsos akan memberikan bantuan seperangkat alat servis HP dan computer. Dengan bantuan alat tersebut diharapkan penca bisa bekerja dalam bentuk kelompok usaha bersama. “Peralatan yang diberikan oleh Dinsos nanti harus digunakan untuk bekerja secara kelompok, kalau tidak nanti akan saya ambil lagi,” kelakarnya guna menyegarkan suasana.
Bahkan, Dinsos akan memberikan fasilitas ruang perbengkelaan di Liposos untuk sementara waktu, jika tidak ada tempat untuk membuka usaha. “Bila ke depan 2 kube ini tidak memiliki tempat untuk membuka usaha sampaikan saja ke Dinsos. Nanti saya akan memberikan fasilitas tempat bengkel untuk sementara waktu,” ujarnya pada para penca yang hadir.
Lebih jauh pihaknya menyatakan, penca yang sudah dilatih oleh Dinsos itu siap terjun ke dunia kerja. Setiap 2 minggu sekali, penca itu akan mengikuti kegiatan rutinitas yang dihadiri oleh para teknisi HP di Jember. Guna membahas teknologi terbaru dan tukar-menukar informasi seputar teknik servis HP.
Dengan demikian, kemampuan dan keberadaannya telah diakui oleh para teknisi HP di Jember. “Harapan kami, nantinya mereka mampu bersaing di dunia kerja, dan hasil karyanya bisa dihargai sebagai nilai plus oleh masyarakat secara luas,” tandasnya.(sal)

Kategori

Blog Archive

Selasa, Juni 16, 2009
Dilatih Jadi Teknisi Siap Pakai
Diposting oleh Team Redaksi
Label: Berita Umum, Bisnis, Pemberdayaan, Pendidikan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar