Selasa, April 21, 2009

Usaha Mikro Diberi Kredit Tanpa Agunan


Jemberpost.com
Program kredit tanpa agunan segera diluncurkan oleh Bank Indonesia (BI) pada usaha mikro masyarakat. Hal tersebut merupakan bentuk pelayanan sekaligus kepedulian BI guna meningkatkan taraf hidup masyarakat Jemberyang memiliki nilai ekonomi prospektif dalam usaha di bidang ekonomi informal.
Menurut Kepala BI Jember, A Rasyid Madjid, kredit tanpa agunan hendak diberikan pada usaha kecil atau mikro yang telah mempunyai nilai ekonomi prospektif. “Kita semua tahu, bahwa sebenarnya bank itu tidak mempunyai uang. Karena 90 persen uang yang ada di bank adalah uang dari masyarakat. Sehingga bank harus hati-hati dalam memberikan kredit. Kalau usahanya prospektif insya Allah akan dibiayai,” tuturnya.
Nilai kredit tanpa agunan yang hendak diberikan pada masyarakat itu berentang jumlah pinjaman antara Rp 1-50 juta. “Masyarakat bisa meminjam uang di bank untuk usahanya, dengan rentang pinjaman minimal Rp 1 juta dan maksimal Rp 50 juta,” ungkapnya.
Keberanian BI memberikan kredit tanpa agunan itu bukannya tanpa alasan. Namun sebelumnya, BI telah melakukan riset terhadap penghasilan rata-rata dan jumlah tabungan masyarakat Jember di bank. “Kami meluncurkan kebijakan ini didasari pada penelitian pendapatan rata-rata masyarakat. Kesimpulannya, saat ini rakyat di Kabupaten Jember sudah meningkat pendapatannya,” terangnya.
Ia mengatakan, rata-rata masyarakat Jember memiliki tabungan di bank senilai Rp 1 juta. Sedangkan dari skala penghasilan, lanjutnya, masyarakat tiap bulannya memiliki uang Rp 700 ribu. Lantaran, nilai Upah Minimum Kabupaten (UMK) Jember saat ini telah mencapai Rp 770 ribu.
“Mudah-mudahan ke depannya semakin banyak orang yang menyimpan uangnya di bank, sehingga akan banyak pula kredit yang akan dikucurkan pada masyarakat. Yang nantinya akan memberikan kemakmuran pada masyarakat. Dan percayalah, jika usaha masyarakat prospektif bank dengan sendirinya akan memberikan kredit tanpa agunan,” tengaranya.
Untuk itu, imbuhnya, guna kelancaran proses pinjam-meminjam tersebut. Pihaknya akan menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah. “Ke depan kita akan bekerjasama dengan instansi terkait, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten untuk membantu kredit yang skalanya kecil dengan tanpa agunan,” jelasnya.
Kerjasama itu, sambungnya, dimaksudkan untuk mengimplementasikan kredit yang skalanya kecil. Dengan begitu, masyarakat bisa mulai menggulirkan usahanya dengan modal yang cukup. Imbas yang diharapkan, tentunya akan terangkatnya perekonomian masyarakat. Itu berarti, hal ini peluang bagi masyarakat yang sejauh ini memiliki kemauan dan memampuan, tapi lemah dari sisi permodalan.
Rasyid memastikan, program kredit tanpa agunan yang digelontor pada masyarakat Jember itu, setidaknya baru akan operasi tahun 2010. Pasalnya, untuk implementasi program tersebut BI perlu menyiapkan rencana dan mekanisme yang efektif.
“Karena uang itu adalah uang rakyat. Maka setelah program ini bergulir, masyarakat harus mengembalikan uang yang dipinjamnya. Dengan demikian, hasil uang yang digulirkan akan dikembalikan lagi pada masyarakat,” paparnya.(sal)

Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna