Japer Terima Laporan 160 Pelanggaran

Jemberpost.com - Jaringan Pemilih Rasional (Japer) menyatakan, telah menerima 160 laporan pelanggaran selama pemilu. Terbanyak adalah pelanggaran daftar pemilih tetap.Hal ini diungkapkan Nurdiansyah Rahman, salah satu anggota Japer. "Ada banyak jenis pelanggaran, seperti money politics. Namun pelanggaran utama tetap DPT," katanya.

Kekacauan DPT adalah bentuk pelanggaran yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum. Banyak warga yang berhak memilih ternyata tidak masuk DPT. Di lain pihak, banyak pula warga yang tidak berhak memilih justru masuk DPT.

"Partai sebenarnya tahu itu sejak dulu tapi mendiamkan saja," kata Nurdiansyah. Artinya, disengaja atau tidak, partai sebenarnya memiliki andil dalam kekacauan DPT pemilu.

Pelanggaran lain yang dicatat Japer adalah saat proses penghitungan suara. Ada penghitungan yang dilakukan tak sesuai aturan, seperti hasil rekap yang dibawa pulang ke rumah oleh petugas.

Melihat kondisi pemilu yang amburadul, Japer memandang pelaksanaan pemilu saat ini lebih buruk daripada pemilu yang lalu. Japer berharap Panitia Pengawas Pemilu Jember segera menindaklanjuti semua laporan pelanggaran dan menindaklanjuti. [BJ]