Kamis, April 30, 2009

Dispenduk Hutang Sudah Setahun Tidak Membayar

Jemberpost.com – Hutang Pemkab Jember terkait pemasangan Baliho pada Hari Gotong royong lalu menyisakan masalah, Kepala Dispenduk Capil Hendroyono terkesan enggan membayar hutang tersebut pada ilalang Production sebagai pembuat baliho, padahal sesuai kesepakatan Bapenduk capil siap untuk turut mendanai proyek baliho tersebut.
Sigit Maryanto, pemimpin Ilalang Production, bercerita, sekitar Juni - Juli 2008 lalu, dirinya mendapat order pembuatan dan pemasangan 103 baliho dan 1.000 lembar bendera kecil untuk perayaan hari gotong royong.

Baliho tersebut dipasang sepanjang jalan protokol di Jember. "Saya dijanjikan bayaran Rp 35 juta untuk pembuatan dan pemasangan itu," kata Sigit.

Menurut informasi yang diterima Sigit, uang pembuatan dan pemasangan baliho ditanggung-renteng oleh tiga instansi, yakni Rp 5 juta oleh Kantor Informasi dan Komunikasi, Rp 15 juta oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat, dan Rp 15 juta oleh Badan Kependudukan dan Catatan Sipil (sekarang Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil).

Uang Rp 5 juta dari Kantor Infokom Jember dijadikan uang muka. "Janjinya sisa uang pembayaran akan dilunasi 2 hari setelah Hari-H pelaksanaan peringatan," kata Sigit, yang sehari-hari juga bekerja di sebuah stasiun radio swasta di Jember ini.

Ternyata, janji tinggal janji. Pemkab Jember berjanji membayar uang Rp 30 juta dengan jalan mengangsur. Bapemas sudah membereskan angsuran sebesar Rp 15 juta. Tanggungan pembayaran tinggal Rp 7,5 juta yang harusnya dibayarkan oleh Bapendukcapil. Namun nyatanya, hingga April 2009, pembayaran belum dilakukan.

"Saya sudah mengirimkan surat tagihan empat kali, tembusannya ke sekretaris kabupaten dan asisten II. sekitar 4-5 bulan lalu setahu saya ada disposisi dari Sekkab Djoewito untuk menyelesaikan tanggungan ini. Tapi ternyata belum juga terlaksana," kata Sigit.

Sigit mengaku pernah menagih langsung ke Bapendukcapil. Namun gagal, karena Bapendukcapil beralasan tidak ada anggaran. Akibat utang itu, ia dirugikan, karena modalnya tidak bisa berputar. Padahal Ilalang production bukan perusahaan besar.
Gara-gara utang itu pula pula, seorang staf pegawai negeri sipil Pemerintah Kabupaten Jember Giat Tarigan yang saat proyek baliho itu berlangsung ia sebagai pelaksana harian kegiatan melabrak Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jember Hendroyono.

Begitu keluar dari ruang kerja Hendroyono, wajah Tarigan memerah. Suaranya masih keras. Ia ditenangkan oleh beberapa staf Dispenduk. "Masa uang Rp 7,5 juta saja tidak bisa bayar? Untung tidak saya torkop (pukul) dia," sergahnya.

Kemarahan Tarigan dipicu oleh tidak segeranya Hendroyono melunasi uang Rp 7,5 juta untuk membayar baliho peringatan hari gotong royong yang dibuat Ilalang Production. Padahal, sudah acara itu sudah terlaksana tahun lalu.

"Saya yang malu sama Mas Sigit (Sigit Maryanto, pembuat baliho yang dipekerjakan Pemerintah Kabupaten Jember). Setiap kali ditanya, saya tidak bisa menjawab," kata Tarigan.


Kantor Infokom dan Bapemas sudah melunasi pembayaran kepada Ilalang Production yang dipimpin Sigit Maryanto. Tinggal Dispendukcapil yang masih berutang Rp 7,5 juta. Sudah hampir satu tahun utang itu tak juga dilunasi.

"Alasannya tidak ada anggaran. Kalau tidak ada anggaran, kenapa dulu menyanggupi ikut menanggung biaya pembuatan dan pemasangan baliho," kata Tarigan.

Setelah tenang, Tarigan dipertemukan kembali dengan Hendroyono dengan didampingi seorang staf Dispendukcapil. Hasilnya, Dispendukcapil hanya bisa membayar Rp 5 juta, dan berjanji melunasi 15 Mei mendatang.

Lho, sisa Rp 2,5 juta? "Sudah, biar saja saya yang menyumbang," kata Tarigan. Ia masih tidak bisa menyembunyikan kejengkelannya, saat keluar dari kantor Dispendukcapil.

Tarigan saat ini bekerja sebagai salah satu staf di Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Jember. Sebelumnya, saat urusan pembuatan baliho ini, ia bekerja sebagai staf Kantor Infokom Jember.
Ketika dihubungi jemberpost.com Giat mengaku sampai detik ini masih belum terbayar.(Sal/bj)


Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna