Jumat, Maret 20, 2009

Luncurkan Pemberdayaan Pertukangan dan Otomotif


Jemberpost.com
Selain memberikan bantuan teknologi tepat guna (TTG) pada masyarakat. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bappemas) juga memberikan ketrampilan usaha yang bisa menambah alternatif usaha pada bidang non pertanian. Untuk itu, rencananya, pelatihan pertukangan dan otomotif berbasis pemberdayaan akan digelar pada bulan Mei mendatang.
Pemberdayaan TTG mengenai asah ketrampilan pertukangan dan otomotif yang bakal diluncurkan oleh Bappemas Kabupaten Jember tersebut, berorientasi pada pembekalan masyarakat desa supaya mampu mandiri di tengah ketatnya persaingan usaha, saat ini.
Kabid Sumber Daya Alam (SDA) dan Teknologi Tepat Guna Bappemas Kabupaten Jember, Tombak Pramudya Rosa, mengatakan, pemberian pelatihan pada masyarakat berkaitan dengan TTG dinilainya akan membantu masyarakat dalam pengembangan usaha yang selama ini telah digeluti. “Masyarakat yang ingin mengasah ketrampilan pertukangan dan otomotif akan mengikuti pelatihan yang dilaksanakan secara cuma-cuma ini,” tukasnya.
Oleh karenanya, yang menjadi sasaran pelatihan TTG itu adalah masyarakat yang berminat maupun sedang menggeluti kedua bidang tersebut, lalu mengusulkannya pada Bappemas. “Pelaksanaan pelatihan TTG ini disesuaikan dengan usulan yang disampaikan masyarakat kepada Bappemas,” katanya.
Ia mengatakan, dari usulan masyarakat yang telah mendapatkan rekomendasi dari Bappemas adalah mengenai pelatihan seputar seni pertukangan dan ketrampilan otomotif. Usulan itu disampaikan masyarakat melalui proposal kepada Bappemas. “Kami sudah menerima usulan masyarakat berkaitan dengan pemberdayaan TTG dalam bentuk pelatihan ketrampilan pertukangan dan otomotif,” terangnya.
Karena usulan itu, ujarnya, mewakili sebagian keinginan masyarakat desa tentunya lembaga tersebut meresponnya dalam bentuk kegiatan yang bakal berlangsung 2 bulan mendatang. “Rencananya kegiatan pelatihan pertukangan dan otomotif ini akan dilaksanakan pada bulan Mei dan kita sesuaikan dengan kemampuan anggaran kita,” tengaranya.
“Yang jelas visi dalam pemberdayaan TTG ini adalah pengembangan teknologi sederhana dengan biaya rendah dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di lapangan. Setelah mengikuti pelatihan itu diharapkan masyarakat bisa mengaplikasikan langsung dalam pekerjaannya,” katanya.
Galibnya, tambahnya, orientasi TTG diarahkan pada para petani miskin yang memiliki semangat kuat dalam mengembangkan usaha taninya. Setidaknya, dalam 2 tahun terakhir bantuan TTG lebih dikonsentrasikan pada bantuan alat-alat pertanian, seperti mesin perontok padi dan presser. “Sebelumnya kami lebih banyak memberikan bantuan TTG ini pada sector pertanian, karena usulan terbanyak berasal dari masyarakat yang berprofesi sebagai petani,” terangnya.
Tapi tahun ini, agaknya permintaan masyarakat relatif lebih berkembang pada pelatihan dan bantuan seputar pertukangan dan otomotif. Karena hal itu telah menjadi permintaan masyarakat, tentunya instansi pemberdayaan tersebut memproyeksikan sebagai program pemberdayaan TTG yang hendak diluncurkan pada tri wulan kedua tahun 2009.
Dalam proses pemberdayaan TTG, kata Tombak, masyarakat dibentuk menjadi kelompok-kelompok. Tiap kelompok berisi 5 orang yang akan menjadi mitra kerja antara satu lainnya. Kelompok tersebut nantinya akan tetap menjadi mitra kerja setelah pelatihan usai dilaksanakan. Dengan begitu, pelatihan yang dilaksanakan akan bisa dikembangkan secara optimum oleh berbagai kelompok itu.(sal)


Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna