Jemberpost.com,
Bupati Jember MZA Djalal bersama rombongan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, melakukan panen raya padi sawah, ikan lele dan gurami serta melihat dari dekat kawin suntik sapi milik masyarakat di Desa Paleran yang merupakan binaan dan bimbingan dari Prima Tani Jember.
Djalal berharap kepada Prima Tani Jember sebelum pilot project percontohan ini diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Jember dapat memikirkan program pemberdayaan masyarakat yang secara langsung dapat menjadi daya ungkit dan meningkatkan perekonomian masyarakat. “Seperti masyarakat dapat memanfaatkan sejengkal lahan milik mereka untuk usaha, baik tanaman maupun perternakan, “harap Djalal.
Tidak itu saja, Bupati Djalal juga minta agar pengetahuan dan pengalaman yang selama ini diberikan kepada masyarakat Desa Paleran dapat diteruskan kepada desa-desa yang ada di wilayah Kabupaten Jember. “Proaktif dari masyarakat dalam memajukan desanya masing-masing agar tumbuh dan berkembang untuk meningkatkan pendapatannya dengan berbagai program unggulannya, “pintanya.
Karena Djalal menilai semua program pemberdayaan masyarakat sangat perlu dilaksanakan seiring dengan semakin banyaknya gelontoran program pemerintah yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin. “Tapi semua itu harus tepat sasaran, terutama dalam membantu masyarakat miskin agar kondisi kemiskinan tidak sampai berlarut-larut menimpa warga Jember, “terangnya.
Sementara itu Manager Prima Tani Jember, Dr. Ir. Q Dadang Ernawanto menjelaskan bahwa semua program yang dijalankan oleh prima tani pada dasarnya merupakan komponen pembangunan pertanian terpadu berbasis pedesaan. “Prima Tani dijalankan dengan menggunakan pendekatan agribisnis, agroekosistem, pendekatan wilayah, pendekatan kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat, “jelasnya disela-sela memdampingi rombongan melihat Klinik Agribisnis Prima Tani di Balai Desa Paleran.
Selanjutnya agar program ini dapat mencapai sasaran, maka Dadang mempunyai strategi yang sangat mudah diantaranya penerapan teknologi tepat guna, membangun model percontohan agribisnis progresif berbasis teknomogi inovatif, mendorong proses difusi dan replikasi model percontohan teknologi inovatif dan dengan menggunakan pendekatan partisipatif. “Untuk itu program ini harus berawal dari desa, sehingga mampu mengatasi permasalahan dan mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber daya desa, “katanya.
Selama kurun waktu dua tahun lebih, tahun 2007 awal dilaksanakan Prima Tani kontribusinya dalam pembangunan pertanian wilayah desa Paleran cukup besar. “Karena selain mengenalkan rekomendasi paket-paket inovasi teknologi spesifik lokasi, memberdayakan kelembagaan petani, juga telah berperan dalam memberikan pertimbangan perencanaan pembangunan pertanian di wilayah, “jelasnya.
Sedangkan berbagai keberhasilan telah diraih prima tani Jember dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa Paleran dengan telah mampu meningkatkan produktifitas padi dari rataan produksi sebelumnya 6 ton/ha saat ini menjadi 8,5 ton/ha melalui penerapan inovasi teknologi diantaranya pemakaian varietas padi hibrida, sistem tanam jajar legowo, dan penanaman 1-2 tanaman perlubang. “Sehingga sangat mengefisienkan pemakaian benih yang semula kebutuhan benih 40 kg/ha menjadi hanya 15 kg/ha dan ini sangat membantu para petani yang ingin meningkatkan produksi padinya, “ungkapnya.
Disamping mengenalkan inovasi teknologi pertanian, hal yang terpenting menurut Dadang adalah menyangkut sumberdaya manusia. Dan prima tani juga melakukan pendampingan terhadap kelembagaan kelompok tani ke arah terwujudnya kelompok tani yang mandiri. “Keberhasilan itu merupakan kontribusi nyata prima tani dalam mendukung pembangunan ekonomi wilayah desa Paleran yang berbasis agribisnis dan sumberdaya lokal, “terangnya.
Hal yang tidak kalah pentingnya prima tani juga jejaring kerjasama melalui kemitraan antara Gapoktan Eka Jaya yang terdiri dari 16 kelompok tani (yang tersebar di 4 dusun, dan 1 dusun 4 kelompok tani) dengan pihak swasta PT Triusaha Sari Tani yang menyediakan benih padi sesuai dengan kebutuhan petani dengan sistem pembayaran “Yarnen” (bayar setelah panen). “sedangkan hasil produksi padi petani dibeli oleh PT Triusaha Sari Tani dengan harga pasar yang berlaku saat ini, “cetusnya.
Keberpihakan prima tani tidak sampai disitu saja, karena untuk menghasilkan produksi padi yang berkualitas, petani juga membutuhkan saprodi dan obat-obatan agar tanaman padinya tumbuh dengan subur. “Upaya yang dilakukannya yaitu memfasilitasi kemitraan Gapoktan Eka Jaya yang saat ini telah mandiri dengan Bank INA Cabang Lumajang dengan sistem kredit untuk kebutuhan petani dengan bunga 18 %/tahun tanpa agunan karena yang menjadi agunannya berupa kelompok tersebut dan pengembalian pinjaman tersebut juga dengan pola Yarnen (bayar panen), “pungkasnya. (sal).

Kategori

Blog Archive

Sabtu, Februari 28, 2009
Prima Tani Jember Membangun Berbasis Pedesaan
Diposting oleh Team Redaksi
Label: Berita Umum, Pertanian Peternakan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar