Jemberpost.com,
Tingginya curah hujan yang mengguyur Kab. Jember beberapa hari terakhir rupanya menjadi kekhawatiran semua pihak, baik Pemerintah maupun masyarakat. Oleh karena itu, Satlak PBP bersama instansi terkait kembali mengadakan sosialisasi penanggulangan bencanaDalam rapat sosialisasi yang membahas persiapan simulasi bencana alam, di Aula Pemkab Jember, telah dirumuskan untuk pelaksanaan simulasi bencana kali ini dipusatkan di Kec. Silo.
Seperti yang diungkapkan Asisten II Ekonomi Pembangunan, Drs. Edy B. Susilo, M.Si, curah hujan yang tinggi di Kab. Jember beberapa hari terakhir perlu diwaspadai. Sebab, pihaknya mengkhawatirkan akan terjadi bencana banjir seperti yang telah terjadi di Kec. Panti pada awal tahun 2006 lalu.
Untuk itu, lanjut Edy, Satlak PBP Kab. Jember berinisiatif untuk melakukan simulasi bencana banjir, tanah longsor dan puting beliung yang rencananya akan dilaksnakan di Kec. Panti.
Menurut Edy, dengan simulasi tersebut maka Saklak dan juga masyarakat akan mempunyai persiapan yang cukup bila nantinya terjadi bencana. ”Memang datangnya bencana bisa sewaktu-waktu dan tidak kita harapkan, namun dengan adanya simulasi ini setidaknya kita memiliki bekal persiapan untuk menghadapi bencana”, jelasnya di depan perwakilan instansi terkait yang hadir.
Edy kemudian menegaskan, bahwa langkah antisipasi bencana merupakan kewajiban bersama, tidak hanya Pemerintah saja, namun masyarakat juga diminta partisipasinya untuk meminimalisir kerugian dan korban saat terjadi bencana.
Dalam simulasi itu, nantinya akan uraikan tugas masing-masing instansi terkait sehubungan proses evakuasi dan rehabilitasi korban bencana. ”Dengan simulasi itu, akan terlihat kesiapan masing-masing pihak terkait dalam proses evakuasi dan rehabilitasi korban, termasuk juga kelengkapan sarana dan prasarananya”, katanya menandaskan.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Satlak bersama Bakesbang, Perhutani, Basarnas, PMI, Dinas Kesehatan, BMG dan beberapa pihak terkait telah melakukan simulasi bencana tsunami di Desa Puger Kulon, Kec. Puger. Namun, pada simulasi kali ini akan dipusatkan di Kec. Silo, mengingat di daerah tersebut sering terjadi angin puting beliung, tanah longsor dan banjir.
Namun demikian, ungkap Edy, sebenarnya ada 17 kecamatan di Jember yang mempunyai sertifikasi rawan bencana. ”Ada yang punya potensi untuk terjadi puting beliung, banjir, tsunami dan ada juga yang berpotensi terjadi tanah longsor”, ujarnya. Tapi, ada satu kecamatan yang berpotensi semuanya, yaitu kecamatan Panti.
Saat itu Edy juga meminta kepada Tim Penanganan Bencana Alam yang melibatkan tokoh masyarakat dan seluruh elemen masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana alam yang ada di daerahnya. ”Saya berharap, nanti ketika ada persoalan hendaknya dapat bertindak cepat, tepat dan sesuai sasaran tanpa menunggu komando dari Pemkab”, pesannya. Sebab, tambah Edy, kalau memang proses evakuasi korban dapat ditangani oleh pihak kecamatan atau perangkat desa, seyogyanya tidak perlu menunggu bantuan daril Pemkab.
Untuk mengoptimalkan kinerja Satlak dan juga pihak terkait dalam langkah antisipatif bencana, Edy menekankan untuk saling berkoordinasi secara vertikal maupun horizontal agar semua langkah yang diambil agar dapat berjalan dengan baik. ”Tentunya dengan perencanaan yang baik dan terpadu, dapat merapatkan barisan untuk menolong korban”, tandas dia. (sal/dn)
Kategori
Blog Archive
Kamis, Desember 11, 2008
Simulasi Banjir Bandang Segera Di Silo
Diposting oleh Team Redaksi
Label: Berita Umum
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar