Jemberpost.com,
Untuk memutus mata rantai kemiskinan di Indonesia, Departemen Sosial (Depsos) telah mengadakan Program Keluarga harapan (PKH) yang telah berjalan hampir ± 2 tahun ini nampaknya banyak membawa hasilyang cukup signifikan dalam rangka peningkatan ekonomi sosial msyarakat secara umum. Jember sebagai salah satu Kabupaten yang masuk dalam PKH ini juga sangat mendapat penghargaan secara khusus, yaitu kabupaten Jember nampaknya akan di jadikan sebagai ikon pilot project PKH tahun 2009. sebagai Kabupaten yang telah berhasil melaksanakan program pemerintah pusat ini dengan baik.
Hal ini disampaikan oleh Ka.Bag. Kesra Propinsi Jatim, Drs. Ainal, yang juga menjadi Koordinator PKH Menkokesra, dalam Rapat Koordinasi PKH tingkat Kabupaten, di Hotel Panorama, Rakor tersebut juga dihadiri oleh Ka.Dinsos Kab. Jember, Drs. Suhanan, Ketua Bappekab Jember, Drs. Mudhar Syariffudin, Kabid pelayanan Dinkes Jember, Kabid TK-SD Dispendik Jember, Ka. Kantor Pos, Kabid Pengolahan data BPS, serta Camat-camat penerima PKH. Dalam Rakor tersebut, disampaikan oleh Ainal, Jember merupakan Kabupaten yang akan dijadikan ikon PKH untuk dijadikan ikon ndonesia dalam program penanggulangan kemiskinan uang ada. Ainal menyampaikan bahwa Indonesia talah mendapat pengakuan dari Unesco terhadap program Indonesia untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui langkah-langkah pemberdayaan masyarakat Indonesia secara umum. Dalam 3 hari kedepan Tim Koordinasi PKH Pusat yang akan didampingi Dinas Sosial kabupaten Jember dan Pendamping akan melakukan pemantauan langsung ke lokasi desa-desa yang mendapat PKH tersebut yang akan dijadikan ajuan laporan kepada Mekokesra dan Mensos.
Hal yang senada juga disampaikan oleh Perwakilan Departemen Sosial, Drs Rabidin, Untuk uji coba tahun 2007, Kabupaten Jember mendapatkan 11 kecamatan sebagai uji coba PKH pertama. Karena dinilai oleh Departemen Sosial cukup sukses, juga berdasarkan kinerja pendamping dan Dinsos cukup harmonis, maka untuk tahun 2009, Kabupaten Jember mendapatkan pengembangan 4 Kecamatan lagi, ungkapnya.
Dijelaskan oleh Kadinsos Kab Jember, Drs. Suhanan, bahwa 4 kecamatan tersebut adalah Wuluhan, Ambulu, Ajung dan Puger dengan total 17 ribu RTSM. Dalam monitoring ini, Tim Koordinasi pusat hanya melakukan pemantauan pelaksanaan PKH di Kab Jember. Sehingga jika terdapat pemasalahan yang muncul bisa langsung dingani bersama-sama. Melalui PKH ini, ungkap Hanan, Dinsos juga melakukan pelatihan pemberdayaan masyarakat lewat Usaha Bersama (UB) sebagai koperasi bentukan RTSM sendiri. Lewat UB ini, sangat diharapkan masyarakat tidak hanya bisa menerima bantuan, kan tetapi masyarakat mampu berbuat sesuatu untuk membenahi kehidupan ekonominya sendiri. Hanan juga mengungkapkan bahwa sebenarnya masih banyak kecamatan-kecamatan yang menjadi pusat kemiskinan di Kab. Jember, misalnya Kecamtan Ledokombo, Sumberjambe, Jelbuk, Tempurejo, Sumberbaru, Panti, Sukowono. Oleh karenanya, lanjut Suhanan, Bupati Jember sudah melakukan program-program pengentasan kemiskinan, baik melalui perbaikan rumah layak huni, layanan gratis kesehatan puskesmas dan pemberdayaan masyakarat melalui bank Gakin. Oleh karena itu, jika Jember akan dijadikan oleh Tim Koordinasi Menkokesra dan Mensos sebagai ikon PKH, memng sudah selayaknya dan semestinya Kabupaten Jember mendapatkannya atau bahkan sudah smestinya Jember mendapat PKH Award, ungkap Hanan. (sal)

Kategori

Blog Archive

Jumat, Oktober 02, 2009
Jember Layak Jadi Ikon Program Keluarga Harapan
Diposting oleh Team Redaksi
Label: Berita Umum, Pemberdayaan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar