Jemberpost.com – Karena diduga terlibat pada pengerahan pemilih di bawah umur, salah satu santri Ponpes Al Qodiri Gebang Jember asuhan KH Muzakki Syah, Syaiful, diperiksa Panwaslu Jember.Menurut Ketua Panwaslu Jember, Agung Purwanto, pemeriksaan tersebut karena ada dugaan pengerahan pemilih di bawah umursepengetahuan Syaiful. Menurut Agung ada sekitar 130 pemilih dibawah umur ikut nyontreng di TPS dekat pondok.
Namun karena ketahuan petugas TPS, maka pemilih dibawah umur tersebut diusir. Untuk itu Panwaslu menindaklanjuti dengan memeriksa sejumlah saksi. "Diantaranya Syaiful ini, yang kami duga mengetahui soal ini," ujarnya.
Syaiful membantah keras dirinya terlibat dalam pengerahan pemilih dibawah umur. Menurutnya, dirinya diminta menandatangani sebuah surat dari KPU yang isinya ada 130 santri jadi pemilih. "Saya kira itu surat pemilih tambahan, maka saya tandatangani, nggak tahu kalau itu iktif atau dibawah umur," ujarnya.
Menurut informasi sebelumnya, dari 736 hak pilih yang didata di TPS 13 ini (dekat ponpes yang selalu menjadi jujukan SBY dan timnya), sekitar 200 -an lebih masih di bawah umur. Diduga ada pengerahan oleh orang tak bertanggungjawab untuk mencoblos di TPS ini.
Tapi, kenyataan ini ditolak KPPS setempat Agus Priyono. Menurutnya, pemilih di TPS 13 meningkat dari 398 di Pilleg kemarin menjadi 736 ini karena ada permintaan dari warga bahwa TPS sebelumnya terlalu jauh.
Bahkan santri Pondok yang selama ini mencontreng di luar TPS 13 meminta agar ikut mencoblos di TPS 13 saja, alias pindah tempat. Dan itu diusulkan sejak sebelum ada penetapan DPT. Sehingga di TPS 13 terjadi peningkatan jumlah DPT. Diakuinya bahwa kejadian di TPS 13 ada penolakan oleh PPL setempat dan Panwas terkait pemilih santri yang belum genap umur untuk mendapatkan hak pilih. "Tapi, memang itu setelah dicek tanggal lahirnya tidak sesuai,”ujarnya.
Di luaran isu menyebutkan bahwa di TPS 13 di dalam lingkungan Pondok ini ada upaya untuk meningkatkan perolehan suara capres pasangan tertentu. Sehingga ada penambahan jumlah DPT. Tapi, hingga pencoblosan berakhir di TPS ini tidak ada penambahan pemilih di bawah umur. Temuan yang pertama itu diperkirakan membuat pemilih lain tidak berani datang. [bj]

Kategori

Blog Archive

Sabtu, Juli 11, 2009
Santri Al Qodiri Diperiksa Panwaslu
Diposting oleh Team Redaksi
Label: Berita Umum, Politik, Selidik Kasus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar