Jemberpost.com
Kendatipun proyek pembangunan double way menjadi program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember. Tapi pengerjaannya perlu menggandeng pihak Pemerintah Propinsi (Pemprop) Jatim. Pasalnyasepanjang jalan double way itu merupakan jalan propinsi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappekab) Kabupaten Jember, Mudhar Syarifuddin, mengatakan, pembangunan double way di sepanjang jalan Hayam Wuruk mulai patung Kaliwates hingga perempatan Mangli perlu menggandeng pihak Pemprop Jatim. “Pembangunan double way di sepanjang jalan Hayam Wuruk harus melibatkan pihak Pemprop Jatim,” katanya.
Pasalnya, jalan tersebut termasuk jalan Propinsi. Sehingga yang mempunyai kewenangan membangun jalan itu sebenarnya pihak Pemprop Jatim. Hanya saja, sejauh ini yang memiliki program jalan double way adalah Pemkab Jember. “Sebenarnya jalan itu milik Pempop Jatim, hanya saja yang memiliki program adalah Pemkab Jember,” tandasnya.
Oleh karenanya, pihaknya masih meragukan kalau pembangunan jalan tersebut pada tahun ini bakal kelar. Soalnya, anggaran yang dipergunakan harus memakai dana dari APBD Propinsi. “Saya tidak yakin kalau tahun ini pembangunannya harus selesai, karena anggarannya harus dari Pemprop,” tukasnya.
Agaknya, menurutnya, pembangunannya bias terealisasi asalkan ada kesepakatan antara kedua belah pihak. Yakni Pemkab Jember dan Pemprop Jadi, sebagai stake holder yang memiliki program dan kewenangan mengijinkan pembangunan. “Sehingga kita harus menunggu, kecuali ada semacam negoisasi oleh Pemprop Jatim dengan Pemkab Jember,” terangnya.
Apakah tidak ada upaya jemput bola? Mudhar menandaskan, walaupun kebijakan pembangunannya untuk kepentingan masyarakat Jember, tapi kalau tidak ada rambu-rambu dari pihak Pemprop Jatim tentunya penggarapannya belum bias dirampungkan tahun 2009. “Rencana itu memang dari kita, tapi kan wilayahnya propinsi,” imbuhnya.
Pihaknya menengarai, jika Propinsi memiliki itikad guna membangun secara langsung pihak Pemkab Jember hendak menindaklanjutinya. “Kalau anggaran Propinsi itu mencukupi untuk tahun ini bias saja dilaksanakan tahun ini. Karena anggaran untuk infrastruktur sekarang ini tinggi,” ujarnya.
Meski begitu, ia mengatakan, bila pihak propinsi menawarkan dana sharing masing-masing pihak 50 persen. Pemkab Jember tetap bakal melakukan pengkajian yang matang mengenai ihwal pembangunan double way yang panjangnya sekitar 6 km itu. “Kalau semua dana pembangunan jalan dikonsentrasikan ke double way tunggu dulu, mungkin perlu dikaji ulang. Karena desa-desa juga memerlukan pembangunan infrastruktur jalan,” tegasnya lagi.
Sementara itu, Camat Kaliwates, Sigit Akbari, mengatakan, tim pembebasan lahan kecamatan yang tergabung dengan tim pembebasan lahan kabupaten jalan Hayam Wuruk hingga kini masih menemui kendala. Lantaran, beberapa pemilik tanah di kawasan itu masih alot melepaskan sebagian kecil lahannya.
“Masih ada beberapa lahan yang masih alot dinegoisasi supaya sebagian lahannya mau dibebaskan. Tapi pada prinsipnya kita tidak banyak kendala, berhubung pemilik lahan itu jauh dan yang dititipi tempat tidak mempunyai kewenangan menyebabkan proses negoisasi masih berjalan agak lambat,” paparnya.(sal)

Kategori

Blog Archive

Jumat, April 03, 2009
Jalan Double Way Perlu Kerjasama Propinsi
Diposting oleh Team Redaksi
Label: Berita Umum, Layanan Publik, Nasional
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar