Selasa, Desember 16, 2008

Nelayan Puger Dilatih Bikin Abon Ikan


Jemberpost.com,
Untuk memaksimalkan potensi laut, Politeknik Negeri Jember bersama Disperindag beberapa waktu lalu melakukan pelatihan pembuatan abon dari ikan tongkol kepada sekitar 30 orang istri nelayan di Puger.Dengan pelatihan ini, diharapkan dapat menaikkan harga hasil laut yang anjlok saat musim panen ikan tiba dan sekaligus juga dapat menjadi makanan khas Kabupaten Jember di masa mendatang.
Melimpahnya hasil tangkapan ikan saat musim panen ikan tiba memang membuat nilai jual ikan menjadi anjlok. Saat harga ikan menurun, para nelayan seringkali tak berdaya untuk menaikkan harga jual ikan. Padahal, mereka telah memperolehnya dengan susah payah dan bahkan mempertaruhkan nyawanya.
Namun, kenyataan tersebut kini telah dapat diatasi. Sebab, sebuah terobosan baru yang diterapkan oleh Politeknik Negeri Jember (Poltek), membuat salah satu potensi bahari tersebut memiliki nilai komersial yang lebih tinggi lagi.
Berkaitan dengan hal tersebut, salah satu upaya yang tengah dijalankan oleh Poltek adalah dengan mengadakan pelatihan pembuatan abon bagi istri-istri nelayan di Kecamatan Puger. Pelatihan ini sendiri telah dilaksanakan di Aula Poltek beberapa waktu lalu yang melibatkan sekitar 30 orang dari Desa Puger Kulon yang dijemput dengan menggunakan kendaraan Poltek.
Menurut Direktur Poltek, Ir. Asmudji, MM, pelatihan ini bertujuan untuk memanfaatkan hasil laut dengan sebaik-baiknya dengan menggunakan sentuhan teknologi. “Ini sebenarnya bukan teknologi baru, namun perlu dikenalkan kepada masyarakat sebagai wadah pembelajaran skill (ketrampilan, red) tentang pengembangan potensi laut”, katanya.
Ia menilai, selama ini para nelayan di Puger kurang bisa memanfaatkan hasil ikan tangkapan mereka, terutama pada saat panen ikan melimpah. “Kan sayang sekali kalau ikan-ikan tidak dikomersialkan”, cetusnya. Dengan adanya pelatihan ini, lanjutnya, diharapkan para nelayan akan dapat meningkatkan nilai jual ikan dengan mengolahnya menjadi abon.
Sedang menurut Ketua Penyelenggara Pelatihan, Ir. Suci Wulandari, M.Si, kegiatan ini didukung oleh Disperindag sebagai upaya untuk mengangkat kemandirian nelayan Puger. Pendampingan dari Disperindag itu sendiri memang membuat pelatihan ini menjadi lebih optimal. “Dengan adanya pendampingan dari Disperindag, akan lebih memudahkan kami untuk melakukan transfer teknologi kepada masyarakat”, terangnya. Dukungan Disperindag itu, kata Suci, diwujudkan dengan memberi bantuan alat-alat pelatihan, misalnya pengepres, kompor, tempat penggorengan dan juga siller.
Suci mengungkapkan, para peserta pelatihan ini sangat antusias, sebab mereka mendapat suatu ketrampilan yang nantinya dapat diterapkan untuk menunjang ekonomi keluarga. “Dan alhamdulillah saat ini telah ada permintaan abon dari warga desa setempat”, ujarnya. Untuk menumbuhkan minat warga Puger, saat itu pihaknya juga mengundang salah satu nelayan binaannya yang kini telah sukses sebagai pengusaha tepung ikan sebagai pakan ternak.
Dengan adanya permintaan ini, kata Suci, pihaknya akan berupaya untuk mengoptimalkan kegiatan usaha ini dengan membina lebih banyak nelayan lagi.”Ke depan, kami serius juga dalam hal packaging (pengemasan), kontrol kualitas dan juga masalah kebersihannya dengan merekomendasi dari Depkes”, jelas wanita yang juga Kepala UPT Pakan Ternak, Poltek Jember ini.
Ditanya mengenai keunggulan abon ikan ini, ia menjelaskan, abon ikan ini lebih menyehatkan dibanding dengan abon yang terbuat dari daging sapi. Sebab, abon ini non-kolesterol sehingga dapat dikonsumsi oleh semua kalangan usia atau para penderita penyakit tertentu yang tidak boleh mengkonsumsi daging sapi. “Abon ini juga mengandung Omega – 3 yang baik untuk perkembangan otak dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh”, terangnya.
Dan yang paling penting, lanjut Suci, abon ini dibuat tanpa bahan pengawet, karena telah menggunakan teknologi yang tinggi sehingga kualitasnya tetap terjaga meski disimpan dalam kurun waktu tertentu.
Ia berharap, ke depan, abon ikan hasil olahan masyarakat Puger ini dapat menjadi suatu produk unggulan atau makanan khas produksi masyarakat Jember.
Sementara itu, ditempat yang sama, Kepala Disperindag, Ir. Hariyanto menjelaskan, pihaknya selama ini telah memberikan perhatian penuh kepada masyarakat, khususnya dalam hal ini masyarakat Puger. Upaya ini dimaksudkannya untuk mendongkrak sector ekonomi kecil-mikro menengah melalui diversifikasi usaha. (sal/dn)


Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna