Jemberpost.com
Mengantisipasi meningkatnya jumlah golongan putih (Golput), Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas) Kabupaten Jember, turut mendukung upaya sosialisasi pada masyarakat. Pasalnya, ditengarai tingkat kejenuhan masyarakat mengikuti Pemilihan Umum (Pemilu) kali ini kian meninggi.
Indikasi kejenuhan itu bisa dilihat dari ingkat partisipasi masyarakat Jember hanya sekitar 48 persen dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim tahun lalu. Kendati, dalam Pilgub putaran II partisipasi masyarakat meningkat 10 persen dari putaran I.
Kepala Bakesbang Linmas Kabupaten Jember, Sudjak Hidayat, mengatakan, pada dasarnya sosialisasi merupakan tugas dan tanggung jawab Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, dikarenakan ancaman kejenuhan yang bisa berujung pada meningkatnya angka Golput. Maka, Pemkab Jember turut aktif melakukan sosialisasi pada masyarakat.
“Sebenarnya tugas sosialisasi Pemilu ini menjadi tanggung jawab KPU. Tapi Pemkab Jember dalam rangka memberikan informasi dan sosialisasi pada masyarakat supaya berpartisipasi aktif dalam memberikan hak suaranya dan melaksanakan kegiatan itu dengan benar, tentunya diharapkan aktif dalam menyosialisasikan Pemilu ini,” tandasnya.
Setidaknya, menurutnya, banyak kalangan masyarakat yang belum tahu soal tata cara dan teknik pencoblosan yang benar. Itu terjadi, sejak terjadinya berbagai perubahan dalam tata cara pemilihan dan mekanisme Pemilu 2009.
Ia mengatakan, Bakesbang Linmas bakal mengadakan rapat koordinasi yang dipimpin secara langsung oleh Bupati Jember, pada hari Kamis (26/2) di Aula PB Soedirman Pemkab Jember. Rapat tersebut mengundang KPU, Panwaslu, aparat keamanan, partai politik peserta Pemilu, serta segenap elemen dan tokoh masyarakat. “Semua peserta yang hadir itu, nantinya paling tidak juga menyosialisasilan ke bawah. Mulai dari tetangga, keluarga, masyarakatnya dan anak buahnya sehingga sampai pada masyarakat luas,” jelasnya.
Sementara itu, Kabid Hubungan Antar Lembaga Politik Bakesbang Linmas, D Giat Tarigan, menjelaskan, kejenuhan masyarakat dalam mengikuti Pemilu tahun ini dipicu oleh beberapa hal. Diantaranya, terlalu banyaknya kegiatan yang melibatkan masyarakat secara massif. Mulai dari Pilkada, dua kali putaran Pilgub, bahkan Pilkades, yang semuanya menuntut agar masyarakat aktif mengikutinya.
“Ditambah lagi sebentar lagi akan dilangsungkan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pilpres yang nuansanya berbeda jauh dari format tahun-tahun sebelumnya,” tuturnya. Apalagi, masyarakat luas belum mengetahui betul tentang tata cara pencoblosan dalam Pemilu yang bakal dihelat itu.
Ia mengatakan, banyaknya calon yang akan dipilih dalam Pemilu pada 9 April depan juga berandil besar memacu kebingungan masyarakat. Lantaran, terjadinya konflik dan kompetisi bukan hanya antar partai politik (parpol), tapi juga antar anggota parpol yang mencalonkan.
“Untuk mengantisipasi hal seperti ini. Kita menghimbau pada masyarakat supaya ikut berpartisipasi dan membangun kesadarannya dalam memberikan hak suaranya untuk menentukan wakil-wakil rakyat pada DPR tingkat I, II dan pusat,” urainya.
Karenanya, selain rapat koordinasi di tingkat kabupaten, lanjutnya, Bakesbang juga telah melakukan sosialisasi lewat gelar konvoi massal yang diikuti oleh 34 parpol peserta Pemilu di Kabupaten Jember. “Sosialisasi melalui baliho dan spanduk-spanduk, yang intinya mengajak masyarakat untuk tidak golput dan berpartisipasi dengan menggunakan hak pilihnya sesuai dengan aturan yang dibuat KPU,” paparnya.(sal)

Kategori

Blog Archive

Rabu, Februari 25, 2009
Sosialisasi Antisipasi Kejenuhan Masyarakat Ikuti Pemilu
Diposting oleh Team Redaksi
Label: Berita Umum, Politik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar