Rabu, Maret 11, 2009

Tukang Becak Minum Teh Tewas

Jemberpost.com
Seorang laki laki yang diketahui bernama Pak Tun (60) warga Dusun Bedengan Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu, diketahui tewas setelah minum teh di warung selatan pertigaan lampu merah terminal Ajung. Maklum, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Pak Tun sempat mengeluh dadanya sesak.
Informasi jemberpost.com menyebutkan, sekitar pukul 16.30, ditempat mangkalnya korban dapat penumpang minta diantar ke terminal Ajung. Saat itu ada tiga penumpang yang minta diantar ke terminal Ajung. Karena ada tiga penumpang, akhirnya diangkut berdua dengan Imam Suyono (35) warga Dusun Lampitan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu.
Korban dapat dua penumpang, sedangkan Imam Suyono kebagian satu penumpang. Akhirnya, jarak tempuh dari Ambulu sampai Ajung dengan kesepakatan ongkos Rp 50 ribu. Untuk korban menerima ongkos Rp 30 ribu dengan dua penumpang, sedangkan Imam Suyono menerima ongkos Rp 20 ribu hanya satu penumpang.
“Saya dapat ongkos Rp 20 ribu dengan satu penumpang. Sedangkan, korban dapat Rp 30 ribu dengan dua penumpang. Ditengah perjalanan, korban sambat kelelahan ketika berada di Desa Kemuningsari Kecamatan Jenggawah. Karena sambat lelah, satu penumpang pindah ke saya, ”ujar Imam Suyono, seprofesi dengan korban.
Imam Suyono sendiri mengaku tak menduga jika Pak Tun akan pergi untuk selamanya. Sebab, dirinya kerap mengingatkan korban untuk mengurangi rokok. Tapi, korban tak mengubris saran yang disampaikan Imam Suyono. ”Pak Tun dikurangi rokoknya. Itu saya sampaikan kepada korban ketika mengeluih dadanya sesak, ”katanya.
Selanjutnya, sekitar pukul 19.00, korban dan Imam Suyono tiba di lampu merah pertigaan terminal Ajung. Setelah menerima ongkos angkut dari penumpang, lalu kedua pengayuh becak ini bergegas kewarung. ”Pak Tun pesan teh, saya juga sama. Usai minum teh, Pak Tun mengeluh dadanya sakit, ”tuturnya.
“Aduh, aduh dada ku sesak. Setelah itu, korban ambruk diwarung itu. Lalu, bersama warga yang lain kami bawa ke bidan setempat. Selanjutnya, bidan menyatakan tidak sanggup dan dilarikan ke puskesmas. Ditengah perjalanan menuju puskesmas, nyawa korban tak tertolong, ”ulasnya.
Yang jelas, lanjut dia, sebelum meninggal korban mengeluh dadanya sakit. Karena, keluhan itu bisa jadi korban kelelahan mengayuh becak dari Ambulu sampai terminal Ajung. ”Itu yang kami tangkap keluhan korban. Begitu selesai minum teh langsung ambruk, ”imbuhnya.
Mayat korban langsung dievakuasi ke RSUD dr Subandi Jember. Dan malam itu juga, setelah beberapa jam di kamar mayat RSUD dr Subandi Jember, lalu dibawa pulang oleh keluarganya ke Ambulu.(sal)


Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna