Dinkes Targetkan 90 Persen Balita Terimunisasi

Jemberpost.com,
Imunisasi sangat penting diberikan kepada anak balita dengan tujuan agar dapat terlindungi dari penyakit dan infeksi. Imunisasi juga dapat mencegah anak sejak usia dini terhadap serangan penyakit yang akan dideritanya di kemudian hari. Selain itu, manfaat pentingnya dari imunisasi ini ternyata juga telah menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi dan anak.
Menurut Kasi Pencegahan, Pengamatan Penyakit dan Penanggulangan Masalah Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Dyah Kusworini, SKM, M.Si, saat ditemui pada sela – sela rapat koordinasi Imunisasi Wilayah Kecamatan Patrang belum lama ini di Aula Dinkes, cakupan Universal Child Imunization (UCI) desa untuk program imunisasi di Kabupaten Jember sangat mengejutkan. “5 % dari apa yang akan kita capai pada tahun 2010 adalah 100 % bisa UCI”, katanya menandaskan.
Dyah mengungkapkan, Dinas Kesehatan berusaha menargetkan UCI pada tahun 2006 menjadi 30 % dan tahun 2007 menjadi sekitar 55 %. “Namun dari berangkat dari hal tersebut, ternyata target cakupan imunisasi bisa tercapai 100 % sangat berat sekali”, terangnya lagi.
Ia menjelaskan, hal tersebut karena sasaran yang telah ditetapkan oleh BPS (Badan Pusat Statistik, red) ini ternyata berdasarkan laporan Puskesmas setempat, dan berbeda dengan kondisi riilnya di lapangan. “Sehingga target yang sudah ditetapkan ini tidak bisa tercapai, namun kami tetap beranggapan bahwa data – data yang telah ada tersebut juga tidak ngawur”, cetusnya.
Pada tahun 2008, lanjut Dyah, telah mulai dilakukan penggumpulan data individual bainem baidres. Kemudian dari situ semua bayi, baik itu yang di temukan oleh petugas Puskesmas yang di tolong persalinannya oleh bidan maupun dukun dan bayi yang dilahirkan di rumah sakit yang di tolong oleh dokter spesialis, dicatat dan didata. Dari data yang terkumpul tersebut didistribusikan ke masing – masing wilayah kecamatan sampai desa sesuai dengan alamat yang tercatat di masing – masing unit pelayanan imunisasi. “Ternyata dari pendataan tersebut, di beberapa kecamatan datanya sudah berubah, bahkan lebih tinggi dari data yang ada di BPS”, urainya.
Ke depan, Dyah berharap, dari data bayi yang ada nantinya mereka akan diberi imunisasi lengkap. Dan untuk tahun 2009 ini, diharapkan UCI tercapai 90 %. “Insya Allah pada tahun 2010 diharapkan tercapai 100 % UCI di Kabupaten Jember, sehingga tidak muncul lagi penyakit bagi bayi dan anak – anak karena telah di cegah dengan imunisasi”, harapnya.
Ia juga menerangkan, bahwa UCI di seluruh wilayah Kabupaten Jember pada tahun 2008 sudah mencapai 78 %. “Dari 78 % ini belum mencakup semua bayi yang dimunisasi, karena ada beberapa bayi dengan alamat yang tidak jelas tidak bisa kita masukan ke wilayah desa atau kelurahan setempat”, tukasnya.
Seperti diketahui, pada tahun 2005 lalu ada banyak masalah kasus polio yang ditemukan pada beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Jember. “Hal itulah yang membangkitkan kami dari instansi kesehatan untuk mencegah terjadinya hal itu kembali”, kata Dyah menerangkan. Selain itu, imbuhnya, hal itulah yang membulatkan tekad para insan medis untuk menggalakkan kembali imunisasi seperti yang telah dilakukan pada era era 90 – an, dimana saat itu penyakit – penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dapat ditekan keberadaannya berkat gencarnya program imunisasi dari Dinkes. Saat itu, promosinya-pun dilakukan dengan gencar pula, yaitu melalui media – media yang ada.
Ditanya mengenai peran petugas kesehatan dalam mensukseskan program imunisasi ini, Dyah menuturkan, selama ini pihaknya bersama jajaran medis terkait lainnya di wilayah – wilayah kecamatan terus berupaya mensosialisasikan akan pentingnya imunisasi ini kepada masyarakat. “Kami sebagai petugas kesehatan tak henti – hentinya mensosialisasikan akan pentingnya imunisasi, selain itu dukungan dan bantuan lintas sektoral, tokoh masyarakat dan juga tokoh agama di Kabupaten Jember merupakan sinergitas yang diperlukan untuk terus mensukseskan program imunisasi lengkap untuk balita, sehingga nantinya mereka diharapkan dapat menjadi generasi penerus yang berkualitas”, pungkasnya. (sal)