Selasa, Agustus 25, 2009

Curi Karpet Masjid Untuk Warung

Jemberpost.com
Setan mana yang menghinggapi ulah warga mengawali ibadah bulan puasa. Meski telah menekuni jualan kripik, Nurul Ibad (32) warga Dusun Krajan Desa Kertonegoro Kecamatan Jenggawah ini nekat berbuat kriminal. Aksi kriminalnya juga sepele. Meskipun sepele perbuatan yang dilakukan pelaku, akan tetapi ulah tersebut telah memenuhi unsur-unsur aksi pencurian. Dan tersangka kini mendekam disel tahanan Mapolsek Silo.

Bapak yang dikarunia satu anak ini dijebloskan kesel tahanan setelah tertangkap tangan saat melakukan aksi pencurian di masjid AN –Nur Silo. Barang yang dicuri oleh tersangka adalah berupa karpet warna biru milik masjid setempat.
Ketika itu, sekitar pukul 13.00, tersangka mampir ke masjid An-Nur Silo. Ditempat itu, tersangka berniat melakukan salat dhuhur sebagaimana tamu yang lain. Usai menjalankan salat dhuhur, dimanfaatkan untuk duduk-duduk ditempat itu. Melihat situasi sepi, dipikiran tersangka mulai muncul niat jahat.
“Kok sepi, saat itu muncul dipikiran saya muncul niat untuk mencuri. Apalagi, karpet sudah ada didepan mata saya. Dan saya sangat butuh karpet itu untuk buka warung lesehan (Warles),” ujar Nurul Ibad, tersangka dengan polos.
Karena dirinya sudah lama mempunyai keinginan untuk buka warung. Namun, keinginan itu tak kunjung kesampaian bisa terwujud.”Lho, kok pas mampir salat ada karpet dimasjid. Lalu, pikirannya saya ini mengarah pada rencana buka warung,” katanya.
Ketika karpet digulung, diluar sepengetahuan tersangka ternyata ulahnya berhasil dipergoki warga. “Saya ditangkap didalam masjid. Saya mengaku kalau hendak mencuri karpet,” tuturnya.
Saat itu, tersangka dijemput petugas setelah warga memberitahu kepada polsek setempat.”Tersangka tengah kami periksa terkait perbuatannya mencuri karpet masjid. Memang tidak seberapa barang yang dicuri oleh tersangka, tapi perbuatannya yang kami proses,” kata Kapolsek Silo, AKP M Zaenuri, SH.
Padahal, tersangka dalam kesehariannya telah menekuni jualan krepek singkong. Bahkan, keuntungannya dalam sehari bisa mencapai Rp 50 ribu. Karena, kripik yang dipasarkan itu merupakan hasil produksi sendiri dengan istrinya.”Saya sendiri juga heran, kok nekat mencuri. Apalagi yang dicuri barang milik masjid lagi,” pintanya. Ramadhan tak cukup membuat kita tenang, berhati-hatilah setiap saat agar tetap aman. (tok)


Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna