Selasa, Maret 31, 2009

Produksi Padi Jember Naik Signifikan


Jemberpost.com
Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Jember bekerjasama dengan Gapoktan menggelar acara panen raya padi sawah dengan berbagai varietas dan pemupukan pada lahan uji coba teknologi pertanian di areal seluas 534 hektare (ha) di Desa Tanjungrejo Kecamatan Wuluhan..
Soal pertanian Bupati Jember MZA Djalal sangat yakin bahwa para petani khususnya di Desa Tanjungrejo lebih pintar. Hal itu karena selama 4 tahun ini produksi pertanian Kabupaten Jember mengalami kenaikan yang sangat signifikan yaitu dari 700 ribu ton/tahun menjadi 814 ribu ton/tahun. “Semua ini atas kerja keras para petani yang ada di daerah ini, “katanya pada jemberpost.com.
Untuk itu tekad Djalal untuk lebih mensejahterakan para petani di Desa ini sangat besar, dengan upaya merubah pola tanam yang selama ini hanya setahun sekali menjadi minimal 2 kali dalam setahun dengan memperbaiki dan menambah saluran irigasi. “Karena saluran ini menjadi tanggung jawab pemerintah dalam mencukupi akan kebutuhan pengairan sawahnya, “tegasnya.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Jember, Ir. Hari Widjayadi mengatakan adanya peningkatan produksi padi di berbagai daerah itu, setelah petugas terus melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pertumbuhan padi tersebut. Dikatakan, varietas padi yang ditanam pada lahan uji coba teknologi pertanian itu, di antaranya IR-64, ciherang, widas, situ bagendit, sintanur, dan hibrida. “Sejauh ini uji coba teknologi pertanian bisa menghasilkan sebuah produksi padi yang cukup bagus, “tegasnya.
Masih menurut Hari, bahwa setelah ada percepatan pola tanam pertanian di lokasi tersebut, akhirnya para petani bisa memanen hasil pertaniannya dengan keuntungan produksi yang cukup melonjak hingga rata-rata 30% dari sebelumnya. “Pada panen tahun ini, produktivitas padi yang dihasilkan Kelompok Tani “Rukun Makmur” dan Gapoktan “Margi Makmur” mengalami peningkatan dibanding hasil panen tahun lalu, “jelasnya.
Bibit padi yang dikembangkan oleh Kelompok Tani “Rukun Makmur” dan Gapoktan “Margi Makmur” adalah varietas hibrida yang dianggap mempunyai produktivitas tinggi dibanding varietas lain yang ada. “Dari hasil panen tahun ini diharapakan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Tanjungrejo yang secara perlahan namun pasti area persawahannya akan diupayakan bisa panen 2 kali dalam setahun, “ujarnya.
Sementara itu Kepala Desa Tanjungrejo, Sugeng mengatakan bahwa selain acara panen raya, masyarakat sangat ingin bertemu dan berdialoq dengan para petani, khususnya dalam meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani. “Sudah lama masyarakat ingin sekali menyampaikan uneg-unegnya soal pertanian kepada Bupati Jember, “jelasnya.
Ternyata desa Tanjungrejo, selain bertanam padi masyarakatnya juga berusaha dibidang persemaian bibit diantaranya cabe, terong dan holtikultura lainnya, bahkan pemasarannya sampai ke Kabupaten Lumajang dan sekitarnya. “Ada 80 KK yang sudah berusaha dibidang ini, dan ini tentunya ini sangat signifikan mempengaruhi upaya ppeningkatan ekonomi masing-masing keluarga, “tegasnya.
Dijelaskan oleh Sugeng bahwa dari luasan 534 ha areal sawah dibagi menjadi 8 Kelompok Tani (Poktan) yang 5 kelompok diantaranya sudah madya dan 3 kategori lanjut. “Dan ini menjadi tugas kita bersama mulai dari petani, perangkat dan dinas terkait untuk membimbingnya, “terangnya.
Pengembangan usaha lain tekad Sugeng bekerjasama dengan Gapoktan “Margi Makmur” untuk mengembangkan pertanian terintegrasi dengan peternak sapi yang selama ini masih dikelola secara tradisional dan dimiliki oleh masing-masing peternak. “Sehingga nantinya petani tidak akan kekurangan pupuk pabrikan, dan sebagai pengantinya adalah pupuk an organik, “ungkapnya (sal)


Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna