Senin, Oktober 27, 2008

Satlak PBP Instruksikan Jember Siaga Bencana


Jemberpost.com,
Datangnya bencana memang terkadang tidak dapat diprediksi oleh siapapun. Namun jika bencana itu datang, tentu akan membuat masyarakat disekitar lokasi menjadi tak berdaya. “Oleh karena itu, Satlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (PBP) Kab. Jember telah menginstruksikan kewaspadaan masyarakat akan dampak yang ada dibalik musim hujan, yaitu akan datangnya bencana alam”, tegas Wakil Bupati Jember, Kusen Andalas, S.IP ketika membuka rapat koordinasi siaga bencana antar instansi terkait, di Aula Pemkab Jember.
Ia mengatakan, memang baru-baru ini telah terjadi musibah bencana pada 7 kecamatan, yaitu Kec. Rambipuji, Panti, Sukowono,, Ledokombo, Kalisat, Pakusari dan Arjasa. Namun berkat kesigapan Satlak dan instansi terkait, evakuasi dan rehabilitasi korban dapat ditangani dengan baik. ”Meski masih ada korban jiwa dan material, namun hal itu dapat diminimalisir”, kata Kusen di depan perwakilan instansi terkait yang hadir saat itu, yaitu para Camat, TNI, POLRI, Pasukan Tagana, Dinsos, Bakesbang, Dinas Perhubungan, DKLH, DPU dan Kantor KSDA (Konservasi Sumber Daya Alam).
Lebih lanjut dikatakan Kusen, rapat koordinasi ini pada dasarnya untuk mensinergikan kembali sarana dan prasarana fisik dan non-fisik terkait penanggulangan bencana. ”Sebenarnya kita sudah tahu apa yang akan dilakukan sebelum dan sesudah terjadinya bencana, namun kita cenderung mengabaikannya”, tukasnya.
Oleh karena itu, tegas Kusen, perlu di-refresh-kan (diingatkan, red) kembali kepada semua Camat dan juga Kepala SKPD terkait untuk mengaktifkan kembali tugas-tugas Satlak. ”Sebab, upaya penanggulangan bencana ini merupakan suatu pelayanan kepada masyarakat yang sifatnya tidak dapat ditunda-tunda lagi dan harus dilakukan oleh seluruh komponen kecamatan dan juga masyarakat itu sendiri.
Kepada Bagian Pemerintahan Desa Pemkab, Kusen meminta agar Pemdes membuat suatu Posko yang gunanya memberikan informasi kepada masyarakat tentang segala hal yang berkaitan dengan bencana, misalnya : tentang kemana masyarakat meminta bantuan.
Kusen juga menyatakan, setelah ada penanganan awal bagi para korban bencana, hendaknya pihak-pihak terkait tersebut juga melakukan penanganan lanjutan, yaitu kegiatan rehabilitasi, agar para korban bencana mendapat perawatan yang lebih intensif. Tidak lupa selaku Wakil Bupati, Kusen mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada instansi vertikal yang selama ini telah bersama-sama melayani masyarakat demi kemanusiaan.
Namun hal yang lebih penting lagi, kata Kusen mengingatkan, adalah adanya koordinasi yang dilakukan antara Satlak dan instansi terkait harus terus dilakukan. ”Baik ada atau tidak ada bencana”, tandasnya.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Asisten 2 Ekonomi Pembangunan, Drs. Edy B. Susilo, M.Si, menginstruksikan kepada para Camat untuk melakukan deteksi dini, lapor cepat dan tanggap darurat terhadap kondisi diwilayahnya masing-masing. ”Aktifkan kembali Posko Bencana selama 24 jam penuh”, tegas Edy. Dan bila terjadi bencana, hendaknya pihak kecamatan bersama Muspika setempat dapat segera melakukan upaya penyelamatan. ”Jangan menunggu bantuan dari Pemkab, hal ini supaya korban dapat segera diselamatkan”, pesannya.
Untuk Dinas Perhubungan (Dishub), Edy menginstruksikan agar berkoordinasi dengan Balai Meterologi dan Geofisika (BMG) Propinsi untuk meminta laporan mengenai prakiraan cuaca pada tiap-tiap kecamatan. ”Biasanya 1 minggu sebelum terjadinya bencana, sudah dapat diketahui rekamannya dan bila hal itu terjadi, segera laporkan kepada Satlak di Posko-Posko yang telah ada atau melaporkan langsung kepada Asisten 2, Bakesbang atau ke Dinsos”, kata Edy menandaskan.
Sedang untuk masalah tehnis, Edy menghimbau kepada PMI dan Dinsos untuk selalu menginventarisir segala keperluan dan perlengkapan evakuasi korban, misalnya : obat-obatan dan sembako. (sal/dn)


Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna