Kamis, Agustus 14, 2008

Latih Guru Untuk Sekolah Inklusi Di Jember


Jemberpost.com
Pendidikan bagi anak-anak yang kurang beruntung sangat penting dalam upaya mencapai kesejahteraan sosial. Seiring dengan komitmen Bupati Jember terkait dengan Pendidikan Untuk Semua (EFA) mulai dipersiapkan dan digarap dengan sungguh-sungguh oleh Dinas Pendidika.Selama beberapa hari yang lalu mulai tanggal di Hotel Rembangan kemarin, para guru umum yang telah dipilih di lembaga sekolah dari 31 kecamatan se Kabupaten Jember, dilatih secara teknis mendidik anak kurang beruntung.
Bersamaan dengan program inklusi itu, di Jember melatih 93 guru dan kepala sekolah, supaya dapat menangani pendidikan bagi anak tuna daksa, tuna rungu, tuna grahita dan lainnya. “Agar setelah dilatih, para kepala sekolah dan guru dapat memberikan pendidikan kepada anak didik yang kurang berungtung disekolahan umum sesuai dengan keterbelakangan fisik yang dimilikinya,”ungkap Achmad Sudiyono selesai membuka pelatihan tersebut.
Dengan kesamaan dalam memberikan pendidikan kepada anak didik pada umumnya diharapkan ada penyatuan semua siswa baik yang cacat maupun dengan sisiwa yang normal. “Dalam memberikan pembelajaran ada kesamaan dan hanya saja guru menyampaikan ditambah dengan metode khusus dalam penyampaiannya, sehingga ilmu yang didapatkan dengan yang lainnya,”jelasnya.
Para guru yang dilatih selama kurang lebih seminggu dilatih oleh nara sumber yang menguasai bidang pendidikan inklusi, seperti dari guru SLB, Unisa Surabaya dan sebagainya. “Tapi bukan metode pembelajaran deduktif akan tetapi sebaliknya, sehingga dengan itu bisa lancar dan diharapkan lewat pendidikan inklusi ini kita menghargai semua siswa dan keunikan mereka masing-masing,”tandasnya.
Maka kalau guru dalam tugas keseharian bisa mendidik anak di sekolah pada umumnya sampai tuntas dan berhasil. “Namun jika guru di kelasnya terdapat anak didik yang kurang beruntung berhasil, sukses dan pandai maka nanti akan mengalami kepuasan luar biasa yang didapatkan, percayalah,”cetus Achmad Sudiyono yang sempat mendidik di SLB.
Lebih dari itu pendidikan inklusi yang ada di Jember nantinya anak yang kurang beruntung dapat mengalami penanganan psikologi jiwa anak. “Sehingga diharapkan mereka tidak lagi menjadi beban bagi masyarakat, dengan bekal pendidikan mereka tidak terasingkan dan terpinggirkan lagi,”ujarnya.
Adapun materi yang disampaikan kepada para guru dan kepala sekolah menurut Kabid TK-SD terkait dengan menejemen kurikulum yang diberikan kepada siswa inklusi serta bagaimana secara teknis mendidiknya. “Karena dalam pembelajarannya sangat berbeda dengan siswa pada umumnya, guru harus paham dan menguasai media baik untuk tuna grahita, tuna wicara, maupun tuna lainnya,”jelas Jumari.
Pesertanya dari 31 kecamatan terdiri dari perwakilan kecamatan 3 orang guru dan 1 orang kepala sekolah. “Secara khusus pelatihan itu mengarahkan pada peningkatan kopetensi guru dalam mengajar, juga koordinatif penyelenggaraan inklusi serta tersusunnya kurikulum dan silabus pada pendidikan dasar inklusi di Jember,”pungkas Jumari mendampingi Kadiknas. (sal/jok)

Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna