Rabu, Agustus 19, 2009

Persid Siap Berlaga di Liga Indonesia


Jemberpost.com-. Minimnya anggaran yang dimiliki oleh Persid Jember tidak menyurutkan nyali klub sepakbola kebanggaan masyarakat Jember ini untuk unjuk gigih di depan ribuan Persidmania.Bahkan dalam waktu dekat rencananya Persid akan menjadi tuan rumah liga Indonesia PSSI Oktober 2009 mendatang di Stadion Notohadinegoro.Meski sebelumnya stadion tersebut sempat digunakan sebagai sirkuit motor cross dalam rangka bulan berkunjung ke Jember (BBJ).

Pihak manajemen Persid optimis Liga Indonesia siap dilaksanakan di tempat tersebut Hal tersebut diungkapkan Sirajudin, SST Par selaku Manajer Persid, dengan digelarnya Liga Indonesia tersebut paling tidak mengobati kerinduan Persidmania terhadap tim kebanggaannya.

Pemantapan latihan menghadapi liga Indonesia PSSI terus digenjot. Bahkan dalam waktu dekat 15 September 2009 pihak PSSI akan datang ke Jember untuk mengecek langsung kelayakan Stadion Notohadinegoro, persiapan fisik stadion pun terus dilakukan diantaranya dengan menyiram lapangan agar kelihatan hijau mengingat saat ini hujan jarang turun di Jember.

“Pihak Manejemen Persid terus memantau kesiapan Stadion Hadinegoro yang akan dipakai ajang Liga Indonesia, Jember ingin menjadi tuan rumah yang baik dengan menyukseskan liga Indonesia,’’jelas Sirajudin.


Selain itu menurut Sirajudin saat ini klub sepakbola yang dipimpinnya itu kedepan masih membutuhkan kucuran dana, dirinya mencontohkan di tahun 2008 meski tidak ada dana namun kompetisi tetap dilaksanakan sampai akhir bahkan Persid tetap menjaga kekompakan baik pemain, suporter maupun pihak manajemen. Bahkan tahun lalu Persid mampu bertahan di divisi I PSSI bersama dengan klub sepakbola lainnya seperti Persela (Lamongan), Persewa (Wamena) dan Arema (Malang), bahkan kemanapun Persid bertanding selalu dipenuhi oleh suporter pendukungnya. “Luar biasa animo para Persid mania ini dalam memberi dukungan kepada kesebelasannya saat bertanding, sekitar 3000 ribu Persid mania ikut memberikan dukungan di gala desa,”ujar Sirajudin mantan Direktur Akademi Pariwisata Universitas Muhammadiyah Jember itu.

Anggaran Persid pada tahun 2009 ini hanya Rp.800 juta, padahal anggaran yang diserap oleh Persid mencapai Rp.5 miliar per tahunnya. Besarnya anggaran tersebut selain diperuntukan untuk biaya makan, juga untuk pemain dan pelatih yang mencapai 30 orang dengan alokasi anggaran Rp.30 juta dalam ditambah lagi untuk membeli kelengkapan pertandingan seperti bola dan sepatu bola. “ Untuk latihan selama 3 bulan dibutuhkan 20 buah bola dengan kisaran harga per bola Rp.350 ribu, belum sepatu bola buat pemain dan pelatih sebanyak 30 orang yang harganya sekitar Rp.l,3 juta per pasang. Belum lagi dibutuhkan 40 training atas bawah seharga Rp.150 ribu , 20 sepatu ket senilai Rp.200 ribu per pasang,”tandas Sirajudin.
Sirajudin juga menambahkan, selain itu dibutuhkan biaya yang sangat besar oleh Persid untuk mendatangkan tim kesebelasan dari luar saat melakukan pertandingan uji coba. Sirajudin mencontohkan Persid terpaksa mengeluarkan biaya sekitar Rp.25 juta untuk mengadakan laga uji coba dengan Persewa (Wamena), besarnya biaya tersebut sudah termasuk biaya wasit, hotel, komsumsi, pemain tamu dan bonus pemain uji coba sebesar Rp.100 ribu yang diperuntukan untuk 26 orang.” Belum lagi biaya pelatih antara Rp.150 ribu hingga Rp.200 ribu untuk 3 orang, belum lagi biaya pemeriksaan medis sebelum bertanding sebesar Rp.125 ribu sebanyak 40 orang. Untuk bertanding di pertandingan divisi harus memiliki smart card (semacam surat ijin bertanding), itupun harganya satu smard tidak murah sekitar Rp.l,5 juta dan butuh sebanyak 26 smart card,”imbuh Sirajudin. (win)



Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna