Sabtu, Agustus 29, 2009

Dilihat, Dihajar, Lapor Polisi

Jemberpost.com
Gara-gara sorot matanya orang lain disangka mengarah pada dirinya, RK (20) warga Jalan A Yani Gang III Kelurahan Kepatihan Kecamatan Kaliwates ini tersinggung. Ia naik pitam dan melakukan aksi dugaan pemukulan terhadap Djuni Lukman B (40) warga Jalan A Yani Kelurahan Kepatihan Kecamatan Kaliwates ini. Akibat pukulan tersebut, laki-laki yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga bilyat ini mengalami babak belur.
Atas perbuatan itu, korban mendatangi Mapolres Jember. Lukman melaporkan aksi penganiayaan yang dialaminya. Karena dalam penganiayaan tersebut bibir korban mengalami pecah. Tak hanya bbir yang mengalami luka parah, sejumlah wajah dan sebagian anggota tubuhnya luka memar.
Aksi itu terjadi sekitar pukul 02.30 dini hari Senin (24/8) itu ketika korban membersihkan arena bilyat. Ditengah sibuk membersihkan arena bilyat, dari luar terdengar suara ada yang memanggil korban. Karena ada yang memanggilnya, lalu korban mencoba keluar untuk mengeceknya.
Baru menginjakan kakinya didepan pintu, korban langsung menerima bogem mentah dari RK. Ketika bogem mentah melayang diwajahnya, RK tak berkomentar apa apa. Karena datangnya bogem mentah mendadak, korban tak mampu menghidarnya.
Akibatnya, bogem mentah itu berhasil menyentuh wajah dan bibir korban. Tak hanya RK melayangkan bogem mentah terhadap korban. Sehingga, korban jatuh tersungkur ditanah dan darah segar mengalir dari luka dibibirnya. Tahu korbannya tersungkur ditanah bukannya disudahi aksinya, justru korban ditendang dan diijak kepalanya. “Dibagian ini mas yang mengalami luka parah. Karena saya tidak hanya dipukul tapi juga diinjak,” ujar Lukman.
“Akibat pukulan itu, bibir saya pecah, wajah sebagian memar, dan kepala bengkak serta luka dibagian anggota tubuh yang lain. Saat itu, lokasi dalam kondisi sepi orang. Saya tersungkur juga tidak ada yang menolongnya,” tuturnya.
Kenapa sampean kok dipukuli? “Katanya sih, gara-garanya saya lihat itu dia (RK) tersinggung. Masak dilihat saja kok tidak mau. Wong tidak mau masak harus main pukul,” tuturnya.
“Ya, kalau saya hanya dipukul sekali saja, tapi berulang kali. Inikan sudah keterlaluan terhadap orang. Masalah begitu saja sudah seenaknya sendirinya, masak harus dengan kekeran seperti itu,” terangnya.
Karena itu, tegas dia, atas perbuatan kasar RK itu Ia laporkan ke polisi. Langkah itu dilakukan agar ulahnya tidak terulang lagi pada yang lain.”Kalau main pukul mestinya angan disini. Ikut saja tinju atau pertandingan bela diri lainnya,” sergahnya. (sal)

Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna