Rabu, Agustus 12, 2009

Diduga Tukang Santet, Tukang Becak Tewas Dibacok

Jemberpost.com
Tega dan tak berperikemanusiaan bila manusia tega membunuh manusia dengan alasan apapun, kini nasib tragis menimpa Tuki (45) warga Lingkungan Tegalbai Kelurahan Karangrejo Kecamatan Sumbersari siang kemarin. Tubuh laki-laki yang sehari-harinya sebagai tukang becak ini penuh luka bacok. Luka bacok yang sangat serius itu diduga setelah dicacah oleh Tuki (21) yang masih tetangga korban.
Akibat luka bacok senjata tajam (sajam) itu, nyawa korban tak berhasil diselamatkan saat dirawat di RSUD dr Soebandi Jember. Karena darah segar mengalir begitu saja dari luka dibagian kepala, bahu, tangan, kaki dan perut. Saat itu juga korban dilarikan di RSUD dr Soebandi Jember.
Kronologi kejadian yang mengakibatkan korban meninggal diduga bermotif isu santet. Laki-laki yang sehari hari sebagai tukang becak ini dituding telah memiliki ilmu santet oleh Wakik, sebagai tetangga korban.
Dugaan yang ditudingkan terhadap Tuki berawal dari sakit yang diderita adik kandung Wakik yang bernama Fitri (13). Fitri pernah mengalami sakit, namun akhirnya sempat sembuh. Kesembuhan yang terjadi pada Fitri, menurut keyakinan Wakik setelah dimintakan air putih kepada Tuki.
Air putih yang didapat dari Tuki diminumkan kepada Fitri dan akhirnya Fitri sembuh dari penyakitnya. Berangkat dari kesembuhan tersebut, Wakik menyakini jika Tuki telah memiliki ilmu santet. Karena mampu menyembuhkan penyakit adiknya dengan minum air putih.
Namun, selang beberapa bulan kemudian Fitri mengalami sakit lagi. Karena sakit lagi, Fitri dimintakan air kepada Tuki. Namun kali ini air yang dimintakan dari Tuki setelah diminum Fitri tak mampu menyembuhkan penyakitnya. Justru tujuh hari yang lalu, Fitri meninggal dunia.
Dengan meninggalnya Fitri tersebut, Wakik semakin yakin jika adiknya meninggal gara-gara disantet oleh Tuki. Rasa jengkel itu, ternyata semakin hari semakin tertanam dipikiran Tuki. Luapan emosi Wakik itu akhirnya dilampiaskan siang kemarin.
Sekitar pukul 10.00 siang kemarin, Tuki pulang dari becak sambil membawa rumput. Kebiasaan Tuki masuk menuju rumahnya, becak tidak dinaiki tapi didorong. Ditengah mendorong becak itu, Tanpa pikir panjang lagi, Ketika Tuki dalam kondisi mendorong becak menuju rumahnya itu langsung dibabat parang dari belakang oleh Wakik. Tentunya sabetan parang itu mampu melukai korban.
Korban dalam kondisi luka itu berusaha lari untuk menghindari sabetan berikutnya. Tapi apes bagi Tuki saat lari itu mendadak jatuh. Jatuhnya Tuki itu bukannya ditolong oleh Wakik tapi malah bertindak membabi buta.
Tuki yang jatuh itu langsung dihujani sabetan parang yang tak terhitung jumlahnya. Saat itu kondisi kampung setempat yang ada hanya perempuan saja.”Saya melihat langsung pak kejadian itu. Wakik dari belakang langsung memparang bahu korban,” ujar Ani alias Bu Joko, adik kandung korban.
Setelah tragedi berdarah itu, korban dilarikan ke RSUD dr Soebandi Jember. Korban mengalami luka serius dibagian kepala, tangan, perut, bahu dan kaki mengalami ;luka bacok. Bahkan, tangan kiri korban dalam kondisi tercacah hingga nyaris putus. Sedangkan, pelaku langsung diamakan warga dan dibawa ke Polsek Sumbersari.
Kapolsek Sumbersari Iptu Wahyu Sulistyo mengatakan, pihaknya masih melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi.”Pemeriksaan sementara motifnya berlatarbelakang isu santet.”Korban dituduh memiliki ilmu santet oleh pelaku. Akhirnya, pelaku nekat menghabisi korban,” ujarnya.
Dari olah TKP tambah dia, sejumlah barang bukti berhasil diamakan.”Ada parang dan pakaian pelaku yang berlumuran darah kami amankan. Pelaku kami titipkan di polres,” imbuhnya. (sal)


Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna