Senin, Mei 11, 2009

Korban Pesta Miras Akhirnya Tewas

Jemberpost.com
Banyaknya korban tewas usai pesta miras harus mendapat perhatian serius Polres Jember, bagaimana tidak, tidak sampai sebulan Korban tewas usai pesta miras lebih dari 4 orang, Polres harus Bergerak menertibkan para pejual-penjual miras illegal. Walaupun demikian peran orang tua menjadi hal yang utama dalam menjaga pergaulan putranya.
Siapa orangtua yang tidak ingin jika perilaku buah hatinya dalam pergaulan sesama sebayanya baik baik saja. Harapan itu juga diinginkan Romelah (38) ibu kandung Jefriyadi (21) yang akhirnya menghebuskan nafas tengah menjalani perawatan di RSUD dr Soebandi Jember. Jefriyadi merupakan korban kesekian kalinya yang tewas akibat dugaan nimum minuman keras (Miras) dicampur dengan pil dextro.
Teman Jefri yang bernama Andi (16) berpulang lebih awal menghadap sang Khalik. Mereka sebelumnya berpesta miras dan dicampur dengan pil. Akibat pesta itu, Andi dan Jefri dilarikan ke rumah sakit Ajung-Kalisat karena kondisinya mengkuatirkan. Namun, nyawanya Andi tak tertolong, Jefriyadi dirujuk ke RSUD dr Soebandi Jember akhirnya juga tewas sekitar pukul 03.00 dini hari kemarin.
Tewasnya, Jefriyadi membuat shok berat Romelah, ibu kandungnya. Romelah ternyata sempat mengadu nasib ke negeri Jiran Malaysia demi buah hatinya. Empat bulan yang lalu, ibu dua anak ini telah berhasil membelikan sepeda motor terhadap Jefriyadi.”Saya turuti minta motor. Tapi saya pesan jangan lagi minum miras,” katanya sambil meneteskan air mata.
Memang kata dia, dirinya tidak melihat sendiri jika Jefriyadi minum miras. Tapi, banyak kabar tak sedap tersebut sampai ditelingganya.”Saya memang tidak tahu sendiri Jefriyadi minum miras. Tapi, saudara saudaranya banyak yang cerita kepada saya,” ulasnya.
Bahkan lanjut dia, saking jengkelnya nasehat yang diberikan kepada Jefriyadi, neneknya harus ringan tangan. Karena bukan sekali dua kali Jefriyadi dinasehati dan selalu diwejangi jangan lagi minum miras.”Nyatanya tidak berhenti dari miras. Selalu ada temannya yang sejalan,” bebernya.
Kapolsek Kalisat AKP Susianto menyatakan bahwa pihaknya belum sempat meminta keterangan korban Jefriyadi. Karena, baik Jefriyadi dan Andi ketika dibawa kerumah sakit kondisinya sangat kritis.”Mereka tidak bisa ditanyai karena kondisinya sudah kritis. Saya tanya siapa yang tengah dihadapannya dengan isyarat saja tidak bisa merespon,” tandasnya.
Untuk itu, dirinya akan terus mengusut dengan meminta keterangan disekitar lokasi. Karena, hingga kini tak ada yang bersedia memberikan keterangan kepada polisi.”Kondisi ini juga membuat kami mengalami kendala. Tapi, hal itu akan tetap kami coba agar semakin jelas kasusnya,” janjinya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya. Kondisi Jefriyadi (21) warga Desa Patempuran Kecamatan Kalisat semakin mengkuatirkan hingga dirujuk ke RSUD dr Soebandi Jember. Dirujuknya pasien yang diduga mengalami over dosis (OD) setelah menenggak minuman keras (miras) dicampur pil dextro sempat dirawat di rumah sakit Ajung –Kalisat.
“Yang satu meninggal (Andi) mas, lalu yang satunya dirujuk ke RSUD dr Soebandi Jember. Karena kondisi pasien sangat mengkuatirkan. Sehingga, dirujuk ke RSUD dr Soebandi untuk menghindari yang tidak diinginkan,” ujar salah satu perawat diruang perawatan III rumah sakit Ajung-Kalisat.
Dikatakan dia, bahwa pasien yang mengalami OD sebelumnya berjumlah dua orang. Namun, satu diantara pasien yang bernama Andi (16) warga Dusun Gumukbaung Desa Sukoreno Kecamatan Kalisat nyawanya tak bisa tertolong.”Memang pasien yang satunya sempat dirawat disini dengan kondisi kritis. Tapi, akhirnya nyawanya tak bisa diselamatkan,” bebernya.(sal)

Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna