Selasa, Maret 31, 2009

Dishutbun Fokus Pada Rehabilitasi Lahan


Jemberpost.com
Usaha rehabilitasi lahan dan konservasi tanah menjadi program prioritas Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Dishutbun) Kabupaten Jember. Agenda itu diarahkan pada hutan-hutan desayang beberapa waktu ini mulai terancam keberadaannya, dan tak terkecuali lahan kosong di kawasan perkotaan. Guna mengoptimalkannya, pemberdayaan pada masyarakat dilakukan secara stimulan dalam menumbuhkan kepedulian dan partisipasi masyarakat.
Kepala Dishutbun Kabupaten Jember, Dwijo S, mengatakan, saat ini program utama yang menjadi proyeknya adalah rehabiltasi lahan dan konservasi tanah, baik di kawasan perkotaan maupun pedesaan. Pasalnya, lingkungan alam merupakan aset milik bersama yang harus selalu dipelihara dan dilestarikan. Mengingat, semakin meningkatnya modernisasi suatu masyarakat bakal berimbas secara langsung pada kerusakan lingkungan.
Makanya, tengaranya, ketahanan lingkungan alam tempat manusia hidup dan beraktivitas perlu mendapat perhatian dan perlindungan serius melalui sharing kegiatan yang berbasis pemberdayaan masyarakat. “Pembinaan Dishutbun masih terfokus pada bidang kehutanan dan pemberdayaan,” katanya.
Rehabilitasi lahan, ungkapnya, menitikberatkan pada titik-titik rawan yang kerap terancam erosi di kala hujan turun. Utamanya, kawasan desa yang memiliki kemiringan lahan cukup curang. Umumnya, desa-desa sasaran program tersebut berada di kawasan dataran tinggi. “Kegiatan ini dilakukan tiap tahun untuk mengantisipasi kerusakan alam yang ada,” tambahnya.
Ia mengatakan, rehabilitasi lahan dan konsenservasi tanah yang mudah tergerus erosi itu bukan hanya menjadi tugas dari unsur pemerintahan dan Perhutani saja. Tapi masyarakat hendaknya terlibat aktif dalam menjaga lingkungan hidupnya dari kerusakan. “Tugas ini menjadi tanggung jawab kita bersama, termasuk masyarakat secara luas,” tengaranya.
Oleh karenanya, sasaran pemeliharaan lingkungan hutan melalui usaha rehabilitasi dan konservasi lahan itu dilakukan secara intensif. Melalui pembinaan rutin pada masyarakat. “Sasaran pembinaan ini adalah masyarakat dalam arti luas. Karena lingkungan Jember ini luas dan kerusakan lahan bisa terjadi di manapun,” tuturnya.
Sistem pembinaan pada masyarakat yang telah dilakukan selama ini, tambahnya, lebih berorientasi pada penyuluhan rutin. Bertujuan meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat. Selain itu, pembinaan diwujudkan secara fisik dalam bentuk bantuan bibit yang ditanam pada lingkungan di sekitar tempat tinggal masyarakat.
Pihaknya menandaskan, sasaran yang lebih ditekankan berada di lahan yang memiliki kemiringan cukup tajam. Pada lahan-lahan seperti ini, Dishutbun membantu dalam bentuk bibit guna ditanamkan pada lahan tersebut. Dengan demikian, erosi bisa dicegah sejak dini, yang pada gilirannya tidak membahayakan masyarakat.
Bantuan juga diberikan pada masyarakat yang mengusulkan bibit pohon pada Dishutbun untuk melindungi lahan di lingkungannya dari ancaman erosi lahan. “Kami juga akan memberikan bantuan bibit pada masyarakat yang memiliki program konservasi tanah dan rehabilitasi tanah di wilayahnya masing-masing. Program seperti ini masuk dalam kategori pemberdayaan masyarakat,” terangnya.
Kawasan-kawasan yang menjadi sasarannya, ujarnya, meliputi daerah hulu yang memiliki kemiringan lahan cukup curang. Mulai dari Arjasa, Panti, Sumberbaru, Silo, Tempurejo, Tanggul, Sukorambi, Mayang, Ledokombo, dan Sukowono. “Daerah-daerah hulu itulah yang menjadi titik-titik perhatian kami,” jelasnya.
Sementara di kawasan perkotaan, lanjutnya, perhatian Dishutbun lebih menitikberatkan pada usaha mengantisipasi lahan-lahan kosong. Dengan begitu, lahan-lahan tersebut akan menjadi hijau dan nampak indah. “Di perkotaan tidak ada istilah tanah miring, makanya pemberdayaan kepada masyarakat kita arahkan pada penanaman lahan kosong sehingga akan nampak indah dan sejuk,” katanya pada jemberpost.com.
Upaya pembinaan tersebut, kata Dwijo, digulirkan secara terus-menerus. Pasalnya, membangun kesadaran masyarakat butuh waktu dan proses yang berkelanjutan, baik dilakukan oleh dinas maupun bekerjasama dengan pihak-pihak lain yang bergerak dalam bidang rehabilitasi lahan dan konservasi tanah.
“Rehabilitasi dan konservasi lahan ini dilakukan secara terus-menerus baik dilaksanakan oleh Dishutbun sendiri, juga bergandengan dengan instansi yang bergerak di bidang rehabilitasi dan konservasi lahan maupun dengan para stake holder dalam hal ini TNI dan masyarakat,” paparnya.(sal)


Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna