Senin, Oktober 13, 2008

DPR Papua Ke Jember Pelajari Sistem Perkebunan


Jemberpost.com,
Sektor Perkebunan di Kabupaten Jember yang memberi kontribusi cukup signifikan bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat dan pendapatan daerah rupanya semakin ‘di lirik’ oleh daerah lain untuk dipelajari. “Kami datang ke Jember karena ingin belajar banyak tentang sentra perkebunan untuk kami kembangkan di daerah kami”, cetus Paulus Sumino, Ketua Komisi B, DPR Papua ketika melakukan pertemuan dengan Kabag Tata Pemerintahan beserta jajaran instansi terkait, J
Lebih lanjut Paulus yang datang beserta rombongannya mengungkapkan pihaknya akan mempelajari teknologi perkebunan yang ada, terutama untuk tanaman kakao dan coklat. “Sebab saat ini tanaman kakao sedang gencar-gencarnya ditanam oleh petani di daerah kami guna mendongkrak sektor ekonomi masyarakat”, katanya menambahkan.
Sedang untuk tanaman coklat, imbuhnya, tanaman tersebut merupakan salah satu komoditi unggulan di Papua. Dan jika dikelola dengan sistem pertanian yang profesional, maka dalam kurun waktu 5 tahun saja, buah coklat sudah dapat dipanen. “Apalagi di Papua tersedia lahan pertanian seluas 5 juta hektar “, katanya.
Menurut Paulus, bila sektor perkebunan dan pertanian di Papua terus dipacu, maka secara langsung maupun tidak langsung akan dapat menyerap tenaga kerja. “Dengan demikian tidak perlu lagi orang Indonesia bekerja di luar negeri sebagai TKI”, katanya beralasan. Apalagi Pemerintah Propinsi Papua juga memberi kesempatan bagi penduduk pulau Jawa, khususnya Jawa Timur yang ingin bertransmigrasi di wilayahnya. ”Kami akan sediakan lahan pertanian untuk berkebun atau bercocok tanam di Papua”, tegasnya.
Berkaitan dengan sistem perkebunan yang diterapkan di Jember, salah satu perwakilan dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan mengungkapkan saat ini pihaknya sedang mengembangkan jenis tanaman perkebunan rakyat, yaitu kakao. “Yang dikelola oleh swasta atau perorangan hanya perkebunan berskala kecil saja”, jelasnya. Ia mengatakan memang baru tahun 2008 ini pihaknya mengembangkan tanaman kakao, karena selama ini terdapat kendala yaitu adanya serangan hama penyakit yang menyerang buahnya.
Untuk teknologi perkebunan yang diterapkan, menurut perwakilan dari Puslit Kopi dan Kakao selama ini pihaknya telah mengembangkan teknologi Sumentik Embriogenesis. “Di dunia saat ini hanya terdapat 2 laboratorium teknologi tersebut, yaitu di Perancis dan Jember”, katanya dengan bangga.
Dengan adanya teknologi itu, berdasarkan himbauan dari Departemen Pertanian, Puslit Kopi dan Kakao dapat memenuhi kebutuhan benih yang dirasa kurang pasokannya dari Pusat. Ia menjelaskan benih yang berasal dari teknologi sumentik embriogenesis ini memiliki keunggulan tersendiri, yaitu kualitas buah yang dihasilkan akan lebih baik dan tanaman akan lebih tahan terhadap serangan hama penyakit. ”Dengan demikian biaya produksi yang tinggi dapat ditekan dan penggunaan pestisida dapat dikurangi”, tandasnya.
Puslit Kopi dan Kakao sendiri selama ini sebenarnya telah menjalin kerjasama dengan beberapa perkebunan yang ada di Papua. ”Tapi kami akan lebih optimalkan lagi kerjasama tersebut guna memacu pengembangan perkebunan disana”, cetusnya yang diamini oleh perwakilan dari Dinas Pertanian.
Sementara itu, Kabag Tata Pemerintahan, Drs. Ec. Soedianto yang mewakili Bupati Jember dalam sambutannya menyampaikan adanya kegiatan studi banding ini diharapkan sebagai wahana untuk menimba pengalaman sekaligus membuka pintu kerja sama antar kedua daerah. ”Apalagi Papua memiliki potensi sumber daya alam yang cukup baik untuk dikembangkan guna kesejahteraan masyarakat”, katanya di depan rombongan DPR Papua.
Soedianto kemudian menjelaskan kondisi geografis Kab. Jember yang relatif subur, sehingga sangat cocok untuk pengembangan pertanian tanaman pangan dan perkebunan. ”Bahkan lumbung pangan Jawa Timur pantas disandang Kab. Jember, selain juga dikenal sebagai penyumbang devisa negara melalui komoditi perkebunan yang beriorientasi ekspor, seperti kopi, kakao, karet, teh, tembakau dan lain sebagainya”, tandasnya. (sal/dn)

Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna