Senin, September 22, 2008

Budidaya Ikan, Peluang Investasi Prospektif


Jemberpost.com,
Pembudiyaan ikan merupakan salah satu peluang investasi usaha yang mampu meningkatkan nilai ekonomi masyarakat. Apalagi hal itu didukung oleh potensi alam yang dimiliki oleh Kabupaten Jember yang sangat memungkinkan untuk menjadikan komoditas perikanan sebagai produk unggulan.
”Peluang investasi produk unggulan perikanan di Kab. Jember sangat prospektif, hal itu karena didukung oleh ekologi sumber daya alamnya dan bila ditinjau dari analisa usaha ke semua produk unggulan, ini sangat layak (fisible) untuk diusahakan ke arah usaha komersial”, kata Ir. Mahfud Afandi selaku Kabid Produksi Perikanan pada Dinas Peternakan dan Perikanan saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.
Selain itu, tambahnya, hal lain yang mendukung adalah pangsa pasar yang cukup baik. Selama ini, Disnakkan juga membantu dibidang pemasaran hasil-hasil perikanan.
Hal yang paling penting dari pengembangan produk ini adalah langsung menyentuh pada kehidupan masyarakat desa, khususnya petani ikan yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan hidupnya, menciptakan kesempatan kerja serta dapat memenuhi kebutuhan gizi / protein hewani masyarakat, terutama yang ada di Kab. Jember.
Menurut Mahfud, konsep pengembangan produk unggulan perikanan dilakukan dengan pendekatan analisa ekonomi yang dapat digunakan untuk mengetahui status atau tingkat usaha perikanan. Produksi perikanan budidaya (akuakultur) pemanenannya (harvesting) dilakukan setelah kegiatan pemeliharaan ikan yang mencakup persiapan wadah pemeliharaan, penebaran benih, pemberian pakan, pengelolaan kualitas air, serta penanganan hama dan penyakit.
Untuk menggairahkan produk perikanan air tawar, saat ini Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) sedang menggalakkan budidaya ikan Gurami dan Lele. Jenis ikan ini dipilih karena cukup digemari masyarakat sebab rasanya yang gurih dan lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi.
”Disamping itu, keuntungan dari budidaya ikan Lele dan Gurami ini adalah merupakan usaha sektor perikanan yang dapat berkembang dengan pesat karena tuntutan permintaan pasar yang cenderung tinggi dan resiko pemeliharaannya-pun relatif kecil”, kata Mahfud menandaskan.
Untuk itu, program pengembangan yang diterapkan saat ini adalah Intensifikasi dan Ekstensifikasi dalam rangka mencukupi kebutuhan ikan. Kegiatan pokok program ini adalah melakukan pembinaan dan pengembangan perikanan serta meningkatkan dan mengembangkan produktivitas BBI (Balai Benih Ikan).
Mahfud menjelaskan bahwa upaya yang telah dilakukan berkaitan dengan program tersebut adalah dengan memberikan bantuan benih ikan sebanyak kurang lebih 90.000 ekor kepada petani ikan.
”Kami juga melakukan rehab dan pemeliharaan konstruksi kolam di BBI Rambipuji, Kalisat dan Gumukmas”, ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan program pengembangan sistem penyuluhan perikanan yang dilakukan oleh Petugas Penyuluh Perikanan di lapang dan juga oleh Mantri Perikanan. Materi yang disampaikan kepada petani ikan misalnya saja mengenai fungsi peningkatan perikanan dengan mengadakan studi banding.
Dengan adanya program-program yang digalakkan oleh Disnakkan, Mahfud mengatakan bahwa kualitas ikan yang dihasilkan cenderung menjadi lebih baik daripada sebelumnya.
Untuk masalah yang dihadapi, menurut Mahfud, saat ini belum ada kendala yang dianggap signifikan. Hanya saja yang sedikit menjadi penghalang peningkatan produksi ikan air tawar bagi para petani ikan adalah dari sisi harga pakan ikan.
”Hal ini karena sebagian besar biaya produksi petani ikan, yaitu sekitar 60 % dipergunakan sebagai biaya pakan ikan, sedang harga pakan setiap tahunnya cenderung naik, sehingga tingkat keuntungan petani ikan menurun”, paparnya.
Namun, untuk mengatasi kendala tersebut para petani ikan Lele rupanya sudah cukup jeli untuk mencari pemecahan masalah. ”Bagi yang lokasi budidaya ikannya diwilayah Puger dan sekitarnya, mereka menggunakan ikan Lemuru sebagai bahan substitusi pakan, tapi bagi yang letaknya jauh dari Puger akan mengalami kesulitan, sehingga mereka akan mengganti jenis ikan yang dibudidayakannya”, cetus Mahfud. (sal/dn)


Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna