Rabu, September 17, 2008

PAK Jember Capai Rp 111 M

Jemberpost.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember mengalokasikan anggaran sekitar Rp 111 miliar pada Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (PAPBD) Jember untuk penyesuaian perkembangan situasi dan kondisi, aspirasi masyarakat, prioritas kebutuhan, kondisi mendesak serta sumber dana lain yang tersedia namun belum tercakup dalam APBD awal.

Sekda Jember, Drs. Djoewito, di ruang kerjanya menyatakan bahwa dari sisi pendapatan selama tahun anggaran berjalan ada kenaikan sebesar Rp 44,534 miliar atau 3,7 persen dari nilai Rp 1,203 triliun menjadi Rp 1,248 triliun.

"Kenaikan ini berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 21,557 miliar, dana perimbangan sebesar Rp 1,788 miliar dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 21,189 miliar," paparnya.

Sedang kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) ini berasal dari pajak daerah yang meningkat sebesar Rp 2,346 miliar, retribusi daerah meningkat sebesar Rp 12,096 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan juga meningkat sebesar Rp 1,064 miliar, lain-lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sah sebesar Rp 6,051 miliar.

Untuk dana perimbangan juga mengalami peningkatan sebesar Rp 1,788 miliar yang berasal dari cukai tembakau. Sedang lain-lain pendapatan daerah yang sah naik sebesar Rp 21,189 miliar, kenaikan ini berasal dari dana darurat sebesar Rp 17,510 miliar dan dana bagi hasil pajak dari propinsi dan pemerintah daerah lainnya sebesar Rp 3,679 miliar.

Dari sisi belanja juga terdapat perubahan sebesar Rp 111,895 miliar yang terdiri dari belanja tidak langsung meningkat sebesar Rp 44,903 miliar, belanja langsung meningkat sebesar Rp 66,992 miliar.

Untuk belanja tidak langsung, kenaikan terbesar terjadi pada belanja pegawai sebesar Rp 47,153 miliar dan belanja bantuan sosial sebesar Rp 5,904 miliar.

"Kenaikan ini terjadi karena adanya kenaikan tunjangan fungsional pegawai negeri dan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)," paparnya lagi.

Adapun belanja langsung, kenaikan terbesar terjadi pada belanja barang dan jasa sebesar Rp 28,273 miliar dan belanja modal sebesar Rp 33,960 miliar dan sisi pembiayaan bahwa penerimaan pembiayaan meningkat sebesar Rp 70,668 miliar.

"Kenaikan ini berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya, dan pengeluaran pembiayaan meningkat sebesar Rp 3,307 milyar," pungkasnya. [BJ]


Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna