Senin, Desember 15, 2008

Tinggi Peminat, BLKI Buka Kursus Bahasa Korea


Jemberpost.com,
Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Kab. Jember sebagai salah satu instansi pemerintah terus berupaya memfasilitasi pelatihan dan ketrampilan teknis bagi masyarakat Jember dan sekitarnya. Saat ini, BLKI mencoba melakukan terobosan dengan membuka suatu unit pelatihan bahasa Korea.

Menurut Kepala BLKI Kab. Jember, Drs. Ainul Yaqien, pelatihan ini merupakan sarana pembekalan bagi masyarakat yang hendak menjadi TKI ke Korea Selatan. Selain itu, katanya, dibukanya pelatihan ini didasari oleh tingginya animo masyarakat untuk bekerja disana. “Setiap tahunnya, sekitar 9 sampai dengan 11 ribu warga negara Indonesia yang mengadu nasib ke Korea”, cetusnya.
Besarnya animo masyarakat ini, tukas Ainul, dikarenakan adanya iming-iming gaji yang lumayan tinggi. Gaji bekerja di Korea bisa mencapai 8-16 juta rupiah per bulannya. ”Namun, yang paling penting adalah perlakuan TKI di Korea jauh lebih baik daripada bekerja di negara Malaysia atau Arab Saudi”, tukasnya.
Di Korea sendiri, penguasaan bahasa merupakan hal yang paling penting bila ada warga asing yang hendak bekerja di negeri Ginseng tersebut. Disamping itu, BNPP (Badan Negara Penempatan dan Perlindungan) sebagai salah satu lembaga yang mengurusi TKI juga turut mensyaratkan kecakapan bahasa Korea ini. “Sehingga, kami selaku instansi pemerintah yang bernaung dibawah Disnaker Propinsi berkewajiban untuk memfasilitasi keinginan masyarakat itu”, ujarnya.
Masih menurut Ainul, untuk mengembangkan pusat pelatihan ini pihaknya ingin menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah. “Dengan adanya kerjasama dengan Pemkab, tentu kami dapat lebih mengembangkan dan mengoptimalkan pelatihan ini, bahkan tidak hanya bahasa Korea saja, mungkin juga nantinya bisa dibuka pusat pelatihan bahasa-bahasa asing lainnya sebagai negara tujuan TKI”, katanya menandaskan.

Ke depan, BLKI juga akan melengkapi sarana dan prasarana pelatahihan bahasa ini. Dan saat ini BLKI sedang membangun lab bahasa, nantinya lab ini akan digunakan untuk mengembangkan skill para peserta pelatihan. “Sehingga, dengan adanya berbagai macam fasilitas kursus, diharapkan bagi masyarakat yang ingin bekerja di Korea tidak perlu susah-susah lagi mencari tempat kursus”, katanya.
Seperti diketahui, BKLI mulai merintis pelatihan bahasa ini sejak tahun 2006. Menurut Banduadji, salah seorang staf pelatihan bahasa, awalnya BLKI bekerjasama dengan KORINDO, sebuah lembaga pelatihan bahasa Korea dari Malang. Namun, mulai tahun 2008 ini, BLKI mencoba untuk mandiri dengan menggandeng instruktur bahasa Korea yang berasal dari Jember sendiri, mereka adalah ex TKI Korea yang telah sukses disana. Dengan bimbingan instruktur yang telah berpengalaman bekerja di Korea, para calon TKI diharapkan tidak hanya bisa menguasai bahasa Korea saja, lebih dari itu, mereka juga dapat menimba ilmu mengenai adat, kebudayaan ataupun perilaku sehari-hari masyarakat disana. ”Sebab selain bahasa, pemahaman budaya juga mempunyai peranan yang tidak kalah penting untuk bekerja di Korea, sebab ini juga merupakan salah satu penilaian kinerja”, tegas Bandu.

Pada pelatihan bahasa di BLKI ini, para peserta akan dibagi dalam beberapa kelas. Setiap kelasnya terdiri dari maksimal 16 siswa. Mereka akan mengikuti kursus selama 240 jam atau sekitar 1,5 bulan lamanya dengan waktu pelatihan 8-9 jam sehari. Mereka juga akan mengikuti ujian Korean Language Proficiency Test (KLPT) sebagai salah satu ujian bahasa Korea yang berstandar internasional. (sal/dn)


Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna