Kamis, Agustus 28, 2008

Bupati Djalal : Meski Pakusari Miskin, Tapi Pajaknya Jadi Panutan


Jemberpost.com,
Meski Pakusari yang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Jember yang tergolong miskin, tetapi kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajibannya membayar pajak sangat tinggi. “Baru pada bulan Agustus 2008, ternyata pelunasan pajak sudah mencapai 60 % atau 10 besar (urutan ke-7) dari semua kecamatan di Kabupaten Jember, “ungkap Bupati Jember, MZA Djalal pada saat acara dialoq solutif bedah potensi desa, Kamis (28/8) di Kecamatan Pakusari tadi.
Atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Djalal menyampaikan penghargaan kepada masyarakat atas kesadarannya memenuhi kewajibannya dalam soal pelunasan pajaknya yang semata-mata untuk melanjutkan pembangunan, khususnya di wilayah Kabupaten Jember ini. “Tentunya semua ini patut menjadi panutan khususnya bagi kecamatan yang selama ini masih belum sepenuhnya melunasi pajaknya, “harap Djalal.
Ternyata selain punya kesadaran yang tinggi dari warga masyarakatnya, Kecamatan Pakusari menyimpan banyak potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah dan masih belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh para investor diwilayah ini. “Potensi itu diantaranya tanahnya yang subur dan adanya tambang batu piring dan dan gunung sepikul yang dapat dikembangkan untuk wisata, “jelas orang nomor satu di Jember ini.
Untuk itu Djalal sangat berharap kepada para investor untuk tidak ragu lagi menanamkan investasinya diwilayah ini dan mengenai keamanannya akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah kabupaten bersama aparatnya termasuk TNI dan Polri di Kabupaten Jember. “Karena segi keamanan merupakan syarat mutlak keberhasilan para pengusaha untuk berinvestasi menanamkan modalnya, “ujarnya.
Tentang potensi wisata gunung sepikul seperti yang diungkapkan Marzuki salah satu warga desa Pakusari mengungkapkan bahwa pernah ada investor yang ingin mengembangkan gunung sepikul ini untuk wisata, tetapi karena mereka berniat untuk membelinya akhirnya niatan itu ditolak oleh warga desa setempat, tetapi warga menginginkan investor ini untuk bekerjasama dalam mengelola aset tersebut. “Dipersilahkan para investor yang ingin mengelola wisata gunung sepikul, masyarakat akan sangat mendukungnya, “kata Fitri.
Potensi yang juga tidak kalah pentingnya berupa batu piring yang untuk wilayah Pakausari dan sekitarnya sangat melimpah dan berkualitas baik, namun dari tahun ke tahun karena kurangnya sentuhan tehnologi dan alat berat, potensi tersebut kurang maksimal dalam pengelolaannya. “Bahkan sampai saat ini masyarakat sangat membutuhkan alat berat yang dipergunakan untuk membuang limbah batu piring yang sudah tidak bisa digunakan lagi, ‘ungkap Fitri warga Desa Bedadung yang mewakili pengrajin batu piring didesanya.
Namun demikian dari dialoq yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam banyak terungkap berbagai hal yang perlu mendapatkan suport dan dukungan dari pemerintah setelah masyarakat berupaya melakukannya dengan cara swadaya dengan masyarakat. “Semua itu untuk percepatan dan akselerasi pembangunan yang selama ini terus digalakkan oleh pemerintah, “Ujar Sugiono warga desa Jatian yang sudah lama menjadi konsultan dan pekerja sosial diwilayah ini.
Dari tujuh desa (Jatian, Kertosari, Patemon, Subo, Sumberpinang, Bedadung, dan Pakusari) yang ada di Kecamatan Pakusari akan bertekad mensukseskan semua program pembangunan untuk menuju masyarakat sejahtera dan lebih baik. (sal/tot)



Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template custom by Adiguna